Hardiknas 2020

Kumpulan Ucapan Selamat Hardiknas 2020 untuk Update Status Facebook, Whatsapp, Instagram dan Twitter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

pantun-hardiknas

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei di Indonesia.

2 Mei dipilih untuk mengenang jasa Pahlawan sekaligus Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.

Tanggal lahir Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sesuai Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 2 Mei 1968, Ki Hadjar Dewantara adalah pelopor sistem pendidikan nasional berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan ucapan Hari Pendidikan Nasional untuk update status Facebook, Instagram, Whatsapp, hingga Twitter:

1. Pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan gelar, tetapi juga untuk membentuk moral. -Mahfud MD

2. Jangan setengah hati menjadi guru karen anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya.

3. Ilmu tanpa amal adalah omong kosong, amal tanpa ilmu adalah kesesatan. Memperingat Hari Pendidikan Nasional, Tuntutlah ilmu hingga akhir hayat.

4. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat Itu. -Ki Hadjar Dewantara

5. Pendidikan itu penting. Ayo kobarkan semangat belajar! Demi kemajuan negeri ini.

6. Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit. -Mario Teguh

7. Pendidikan dan kebudayan sebagai gearakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter pancasila.

8. Jangan terlalu santai menyelesaikan pendidikan. Dunia kerja lebih mendahulukan pencari kerja yang lebih muda. -Mario Teguh

9. Belajar adalah hiasan dalam kemakmuran, perlindungan dalam kesulitan dan tunjangan dimasa tua. Belajarlah dari masa lalu jika kita ingin mendefinisakn masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional.

10. Pendidikan tidak lagi murah, hanya kemurahan hati untuk membagi ilmu dan pengetahuan bagi merek yang tidak sempa merasakan dunia pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional

11. Selamat hari pendidikan nasional 2 Mei 2020, dengan pendidikan yang baik akan membuka pikiran, bukan menutup pikiran seperti parasaut hanya berfungsi ketika dalam keadaan terbuka. -inspirasi_bahagia

12. Jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru. -Ki Hajar Dewantara

13. Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian awalnya dimulai dari sebuah proses pembelajaran. Selamat Hari Pendidikan Nasional

14. Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit. -Mario Teguh.

15. Pendidikan Bukan sekedar memberikan pengetahuan, tetapi juga mengasah afeksi moral sehingga menghasilkan karya bagi kepentingan umat manusia. -Erza Saladin

16. Seribu kali lebih baik bagi kita memiliki kepekaan tanpa pendidikan daripada berpendidikan tetapi tidak peka.

17. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat Itu. -Ki Hadjar Dewantara

18. Pendidikan tidak lagi murah, hanya kemurahan hati untuk membagi ilmu dan pengetahuan bagi mereka yang tidak sempat merasakan dunia pendidikan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional

19. Pendidikan bukan hanya untuk mendapatka gelar, tetapi juga untuk membentuk moral. -Mahfud MD

20. Selamat hari pendidikan nasional 2 Mei 2019, dengan pendidikan yang baik akan membuka pikiran, bukan menutup pikiran seperti parasaut hanya berfungsi ketika dalam keadaan terbuka. -inspirasi_bahagia. (">Tribun-Timur.com)

Sejarah Hardiknas

Dikutip dari Kompas.com, terpilihnya 2 Mei diambil dari kelahiran Pahlawan Nasional sekaligus Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.

Beliau lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

Sistem pendidikan di Indonesia pada era penjajahan begitu memprihatinkan.

Sekolah-sekolah yang didirikan Belanda tak bisa menyasar dan menerima masyarakat Indonesia secara umum.

Jenjang pendidikan yang berbeda, baik itu dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas terbatas yang hanya bisa dinikmati orang Belanda, keturunan China, hingga anak-anak bangsawan saja.

Hasilnya, masyarakat bumiputra banyak yang tak bisa mendapatkan pendidikan layak. Biasanya mereka hanya berhasil menyelesaikan sekolah rakyat (SR) atau bahkan tak sekolah sama sekali.

Taman Siswa

Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi pendidikan di Indonesia, akhirnya Ki Hadjar Dewantara mulai memikirkan untuk mengembangkan pendidikan yang layak bagi bumiputra.

Beliau mendirikan organisasi Taman Siswa di Yogyakarta pada 3 Juli 1922.

Berasal dari Taman Siswa inilah semboyan-semboyan dari Ki Hadjar Dewantara diperkenalkan.

Semboyan itu adalah "ing ngarsa sung tulada" yang artinya di depan memberi teladan, "ing madya mangun karsa" yang artinya di tengah membangun prakarsa atau menjadi penyemangat, dan "tut wuri handayani" yang artinya dari belakang mendukung atau memberi dukungan.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 2 Mei 1968, karena jasa-jasanya, pemerintah akhirnya memberikan penghargaan kepada Ki Hadjar Dewantara yang telah memelopori sistem pendidikan nasional berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.

Ki Hadjar ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959 pada Tanggal 28 November 1959.

Selain itu, hari lahirnya juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sesuai Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959.

Ditolak oleh segelintir orang

Setelah penetapan itu, pemerintah mulai memperingatinya setiap tahun.

Biasanya pihak-pihak lembaga yang terkait dengan pendidikan mulai mengadakan serangkaian acara termasuk lomba.

Presiden Soeharto juga menekankan pentingnya merayakan Hari Pendidikan Nasional untuk menyatakan penghargaan pada perjuangan Ki Hadjar Dewantara.

Namun, pada masa Orde Baru, ada beberapa pihak yang merasa keberatan dengan perayaan tersebut.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 3 Mei 1968, Presidium Pusat KAGI dan PB PGRI menolak perayaan itu.

Mereka berpendapat bahwa Ki Hadjar Dewantara bukanlah satu-satunya tokoh pendidikan nasional di Indonesia.

Masih ada tokoh lain yang mempunyai andil dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Penolakan itu tampaknya tak berdampak lebih jauh, sebab pemerintah masih memperingati setiap tahun dan masih berjalan sampai dengan hari ini.

Pro dan kontra mengenai Ki Hadjar Dewantara lama kelamaan hilang dengan sendirinya.

Diperingati pada 23 April

Tak selalu Hardiknas diperingati tiap 2 Mei, dalam perjalanannya sempat digeser beberapa hari ke depan karena adanya kepentingan tertentu.

Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 14 April 1977, peringatan Hardiknas dilakukan pada 23 April 1977 karena pada 2 Mei sedang berlangsung pesta demokrasi di Indonesia.

Pemerintah juga menyediakan beberapa perlombaan seperti pemilihan guru, pelajar, mahasiswa, dan pegawai teladan.

Selain itu juga menyediakan serangkaian lomba seni budaya penilaian naskah buku umum dan penilaian.

Pemerintah juga menyediakan hadiah-hadiah yang spesial untuk momentum kali ini. Juri-juri juga telah dipersiapkan baik dari kalangan akademisi maupun umum yang memberikan nilai terbaik bagi peserta yang mengikuti perlombaan.

Walaupun diajukan, peringatan ini tak mengurangi nilai historis dan semangat dari rakyat Indonesia akan momentum tersebut. (Kompas.com)

TONTON JUGA

Berita Terkini