TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Keberadaan 12 warga di Kotamobagu yang memiliki hasil rapid test reaktif mendapat tanggapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut).
Wakil rakyat meminta masyarakat Kotamobagu tidak panik. Status reaktif dinilai belum tentu positif.
Anggota DPRD Sulut daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya, Rocky Wowor mengajak masyarakat menunggu hasil final.
Hal itu karena rapid test yang dilakukan kepada 12 warga yang merupakan Jemaah Tabligh dengan riwayat perjalanan dari Gowa Sulsel, belum bisa menjadi dasar kalau seseorang itu positif.
• Bisnis Event Organizer di Kota Manado Terdampak Covid-19, Ada yang Sudah Pesan Tapi Dibatalkan
“Kita masih menunggu, ini kan masih rapid test. Rapid test belum jadi dasar mereka positif,” kata Wowor, Selasa (21/04/2020).
Lanjut Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Sulut ini, meminta agar masyarakat jangan dulu panik.
Alangkah baiknya menunggu terlebih dahulu hasil swab test mereka.
• BREAKING NEWS: Anggota Polres Bolsel Gagalkan Penyelundupan 250 Liter Miras
“Mereka ini nanti swab test baru dikatakan positif, jadi belum bisa dikatakan mereka positif,” aku Anggota Komisi II DPRD Sulut ini.
Maka dari itu menurutnya, warga jangan terlalu khawatir sehingga berefek pada kepanikan.
Hasil rapid test dengan status reaktif belum tentu juga dipicu karena Virus Corona.
• Misteri Kematian Mendadak Kartini, 30 Menit Sebelumnya Sehat dan Bugar, Benarkah Diracun?
“Karena reaksinya belum tentu Corona,” tutur Wowor.
Untuk diketahui sebelumnya, Kota Kotamobagu melaksanakan rapid test terhadap 50 lebih orang yang merupakan bagian dari Jemaah Tabligh dengan riwayat perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Hasilnya, terdapat 12 orang yang hasil rapid testnya menunjukkan reaktif. (Nie)
• Hindari Calo, Protokol Lapak Asik BPJamsostek Permudah Klaim JHT