TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Bastian Pinontoan, Kepala jaga 1 Desa Wusa dan anak tiri pasien Covid-19 itu tak seberuntung Bripka Jerry Tumundo.
Bripka Jerry Tumundo menuai banyak perhatian terlebih khusus dari instansi Polri.
Kapolri Jenderal Pol Idam Azis menghubungi langsung melalui video call memberi apresiasi serta mendapat kemudahan dalam mengikuti Sekolah Instruktur Polisi (SIP) pada tahun 2021 mendatang.
Tak hanya itu, Bripka Jerry namanya langsung melonjak sampai diundang wawancara media-media nasional mendapat bantuan dan penghargaan di mana-mana, bahkan mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.
• BREAKING NEWS: Belasan Orang yang Diduga Terlibat Perjudian Sabung Ayam Diamankan Timsus Maleo
Berbeda halnya dengan Bastian Pinontoan dan Stevi Rorimpandey, setelah selesai melakukan hal mulia dengan rela mengorbankan nyawa mereka, status mereka pun menjadi ODP (orang dalam pantauan).
Bastian kehidupan kesehariannya selain sebagai kepala jaga adalah tukang ojek. Sekarang dirinya tidak bisa lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga nya karena telah berstatus ODP, sedangkan tunjangan/gaji sebagai pala nanti diterima 3 bulan sekali.
“Saya tidak bisa ojek lagi karena sudah berstatus ODP, sekarang saya harus tinggal di rumah menunggu hasil rapid test," kata Pinontoan, Senin (20/4/2020).
Sementara Hukum tua Desa Wusa, Broery Kaunang membenarkan bahwa Bastian Pinontoan dan Stevi Rorimpandey juga relawan yang turut memakamkan pasien Covid-19 tersebut karena pada saat itu hanya sopir ambulans sendiri.
“Saya yang meminta mereka berdua untuk memakamkan jenazah tersebut bersama komdan Jerry Tumundo. Kalau tidak ada mereka, maka Jenazah tersebut tidak dikuburkan," kata Kaunang.
Hukum tua Wusa pun menyampaikan, rasa terima kasih dan apresiasi bagi Bastian Pinontoan dan Stevi Rorimpandey yang juga turut membantu sekalipun harus petaruhkan nyawa mereka demi memakamkan jenazah pasien covid-19 tersebut.
• Rapat Paripurna DPRD Minut Secara Online, Ini yang Dikatakan Bupati VAP
“Saya ucapkan terima kasih serta apresiasi bagi Pala Bastian Pinontoan atas bantuannya dalam memakamkan jenazah pasien covid 19. Saya sudah berencana, pada saat ulang tahun desa bulan September nanti saya akan memberikan penghargaan khusus bagi pala Bastian Pinontoan," katanya.
Dari keterangan Pinontoan, setelah melakukan aksi kemanusiaan sampai saat ini bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulut dan pemerintah kabupaten Minahasa utara belum pernah diberikan.
Baik bahan makanan, obat-obatan dan vitamin belum perna diterima Pala Bastian Pinontoan dan Stevi Rorimpandey selaku ODP akibat memakamkan pasien Covid-19 tersebut.
“Sampai saat ini, saya belum pernah mendapat bantuan obat-obatan atau vitamin dari pemerintah," kata Pinontoan.(ferdinandranti)
• BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Senin 20 April 2020: Waspada Cuaca Buruk di Sejumlah Wilayah