TRIBUNMANADO.CO.ID - Jerman melayangkan tuntutan China sebesar 130 miliar poundsterling atau setara dengan Rp2.512 triliun kepada Beijing atas pandemi Covid-19.
Melansir Daily Express pada Senin (20/4/20), Menurut keteragan Jerman marah dan menuntut ganti rugi ke Tiongkok
Jerman juga melayangkan kemarahan kepada China yang merupakan tempat asal virus tersebut.
Serangan yang dilakukan Jerman tersebut, bermula dari temuan bahwa Beijing tampaknya menutup skala informasi dari krisis tersebut, dan menyembunyikan sumber wabah.
Sejak kemunculannya di China beberapa bulan lalu, China tidak memberikan informasi penting seperti mengungkap asal mula virus hingga pasien nol juga belum ditemukan.
Bahkan jumlah kasus yang mereka laporan juga ternyata disembunyikan, terbukti dari beberapa waktu lalu setelah ditekan oleh banyak pihak akhirnya China merevisi jumlah korbannya.
Mereka menambahkan hingga 50% dari jumlah korban yang meninggal, dalam jumlah di atas 1.000 orang.
Pada Sabtu (19/4) Donald Trump memperingatkan bahwa China harus menerima konsekuensi serius jika negara itu 'secara sadar' bertanggung jawab karena menyebabkan pademi virus corona.
Trump mengatakan pada wartawan, "Itu bisa saja diberhentikan oleh China, sebelum wabah itu meluas ke seluruh dunia."
"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan tetaplah kesalahan, maka harus ada konsekuensi untuk itu," jelasnya.
Dia juga mengatakan, "Kesalahan yang keluar kendali, ataukan ini dilakukan dengan kesengajaan?"
Presiden Trump telah berulang kali menuduh Tiongkok sebagai negara yang tidak transparan, dan mengungkapkan kasus Covid-19 kepada dunia.
Minggu ini pemerintah China juga merevisi jumlah korban virus corona di Wuhan yang melonjak hingga 50%.
Inggris juga telah bergabung, dengan pejabat intelijen AS dalam menyelidiki klaim virus tersebut berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan.
Selain itu, Jerman juga meluapkan kemarahannya kepada China dengan meluncurkan bom tagihan kepada negeri tirai bambu dengan jumlah fantastis.