TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak Pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia memberi pengaruh sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Mulai dari kesehatan, perekonomian, pendidikan, bahkan hingga percintaan.
Salah satunya, banyak pasangan yang harus menggelar pernikahan dalam kondisi terbatas.
Selain itu, beberapa pasangan juga harus terpisah karena aturan lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dikutip dari CNN, Sabtu (11/4/2020), pasangan kekasih tersebut tidak bisa lagi pergi bersama atau sekadar duduk berdampingan selama wabah Covid-19 belum berakhir.
Hal itu lantaran adanya pagar pembatas di kedua negara pada 16 Maret lalu.
Misalnya, pasangan kekasih yang berasal dari Jerman dan Swiss.
Keduanya adalah Andrea Rohde dan Markus Brassel yang telah menjalin hubungan selama 10 tahun.
• UPDATE: 5.516 Kasus Virus Corona di Indonesia, Bertambah 380, Korban Meninggal 496 Orang
Rohde merupakan warga Kota Konstanz di Jerman sisi selatan, sedangkan Brassel tinggal di Desa Tagerwillen, Swiss, yang sebenarnya hanya berjarak beberapa kilometer.
Biasanya, jarak itu bisa ditempuh hanya dalam waktu 10 menit menggunakan mobil.
Namun, kondisi yang ada sekarang tak lagi memungkinkan keduanya untuk melakukan pertemuan seperti biasanya.
Mereka pun sepakat untuk beberapa kali dalam seminggu mendatangi perbatasan wilayah yang membelah Kota Konstanz dan Kreuzlingen.
Bagi Rohde, bertemu secara langsung tetap lebih baik daripada melalui sambungan Skype.
Lebih baik, meskipun harus berjarak setidaknya 2 meter.
Kata pasangan yang lain, Natascha Dematteis dan Micha Roth, kondisi sulit ini membuat mereka bisa mengenal satu sama lain secara lebih mendalam.