Meski begitu, jenazah pasien sudah diserahkan ke Pemerintah setempat untuk selanjutnya dilakukan penguburan berdasarkan panduan penata pelaksanaan jenazah suspect covid-19.
"Jenazah sudah diserahkan ke Pemerintah setempat. Tapi tetap penguburan sesuai dengan protap panduan dari WHO," tukas Jerry seraya menyebutkan saat ini pihaknya tetap masih menunggu hasil swab test.
"Hasil swab sekitar 7 sampe 10 hari," pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Kota Tomohon Harold Lolowang saat dikonfirmasi turut membenarkan kabar tersebut.
"Iya benar satu PDP sudah meninggal," kata Lolowang menambahkan untuk info lebih lanjut lebih baik tanyakan ke jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon.
"Karena sudah ada jubir. Untuk itu lebih baik tanya via jubir," pungkasnya.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, Yelly Potuh belum bisa memberikan keterangan.
Saat dihubungi via panggilan telpon dan pesan singkat whatsapp dirinya masih belum merespon.
• Cegah Covid-19, Polsek Pinolosian Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kantor dan Rumah Warga
Sebelumnya, 1 PDP Tomohon Meninggal Lalu Positif
Seorang PDP berusia 65 tahun asal Tomohon yang meninggal dinyatakan positif corona.
Pasien positif sebelum meninggal sempat menghadiri acara pemakaman saudaranya di Kelurahan Kamasi, Kecamatan Tomohon Tengah.
Pasien positif pada 29 Maret awalnya mengeluhkan sesak napas dan dibawa ke RS Bhetesda Tomohon dan langsung di rujuk ke RS Prof Kandou Manado.
Selanjutnya pada hari jumat 3 April 2020 sekira pukil 09.30 WITA pasien tersebut meninggal dunia di RS Prof Kandou Manado.
114 orang warga Tomohon dinyatakan sempat kontak dengan pasien positif meninggal dengan rincian 27 Petugas Kesehatan dan 87 masyarakat.
Namun 90 orang diantaranya sudah dilakikan rapid test dengan hasilnya dua reaktif dan 88 non reaktif.