Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ternyata, mengonsumsi makanan dalam jumlah besar atau diet yang tidak seimbang ketika berbuka puasa, dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Khususnya kesehatan perut dan pencernaan yang secara tidak konsiten menerima dan mengolah makanan.
Seseorang dapat mengalami masalah kesehatan di bulan Ramadan karena makan di luar tingkat kewajaran pada saat berbuka puasa.
Maklum, biasanya seseorang akan terkesan 'maruk' saat melepas dahaga dan lapar ketika azan Magrib berkumandang.
Jika seseorang tidak mempertahankan asupan makanan seimbang dan terlalu banyak makan, hal ini juga bertentangan dengan tujuan puasa.
Selain itu, hal tersebut malah akan menyebabkan penambahan berat badan, obesitas, dan komplikasi seperti diabetes mellitus dan penyakit jantung.
Bagian dari manfaat puasa salah satunya adalah membantu kita mengembangkan gaya hidup yang lebih sehat.
Di samping itu, untuk memperkuat hubungan masyarakat dan meningkatkan kasih sayang dan amal.
Berikut TribunWow.com berikan informasi seputar pola makan yang baik saat Ramadan yang dikutip dari laman hamad.qa:
- Jangan melewatkan waktu sahur karena ini akan menjadi kekuatan Anda mengahadapi puasa dalam waktu yang panjang.
Hal tersebut juga sangat dianjurkan, apalagi jika di musim kemarau yang bisa menyebabkan tubuh sangat rawan dehidrasi dan kelelahan.
- Minumlah sebanyak mungkin air antara Iftar (berbuka) dan waktu tidur.
- Hindari makanan asin selama jam buka puasa dan sahur.
- Hindari minuman berkafein seperti coke, kopi atau teh.
- Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan berlemak berat, yang sering menyebabkan gangguan pencernaan.