Salah satu warga Wusa sebut saja Nona, nama samaran karena dia takut namanya disebutkan, ketika dihubungi Tribun Manado jaringannya selulernya tidak terlalu bagus, dia takut untuk mencari jaringan yang bagus di luar rumah, karena mobil yang bawa jenazah masih di dekat rumahnya.
"Odoh mau keluar bagaimana sedangkan mobil yang membawa jenazah masih ada di dekat sini jadi takut," kata Nona.
Ketika juga ditanya masyarakat di sana kalau bagaimana kondisi mereka, ia katakan masyarakat sekarang semuanya di rumah.
"Sekarang kami sudah mendapat instruksi dari pemerintah tidak boleh keluar rumah, apalagi pasien baru lewat," tegasnya.
5. Sempat Ada Penolakan Saat Pemakaman Jenazah di Bolmong
Camat Dumoga Utara Amando Mamonto mengatakan, sebelumnya ada penolakan warga untuk dimakamkan di pekuburan umum.
Akhirnya diperoleh solusi dengan menguburkan pasien tersebut di pekuburan khusus muslim.
"Pekuburan tersebut belum terisi, baru saja diwakafkan oleh pemiliknya," kata Mamonto
6. Pasien PDP Bolmong Meninggal karena Gagal Ginjal
Pasien PDP yang akan dimakamkan di Desa Mopuya, Bolmong, hari ini ternyata meninggal karena gagal ginjal.
"Informasi yang kami peroleh dari RS Kandou, ia meninggal karena gagal ginjal," kata Kadis Kesehatan Bolmong melalui Kabid Yusuf Detu.
Sebut Detu, pihaknya sementara menuju ke desa Mopuya untuk melakukan penelusuran riwayat perjalanannya.
Kunjungan juga dilakukan untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat tentang pemakamannya.
Menurut dia, pasien tersebut belum dikategorikan pasien Corona. "Ia masih PDP," kata dia.
Yusuf minta warga untuk tidak panik.