Update Virus Corona Indonesia

Tak Peduli Social Distancing, Ratusan Pegawai Ramayana Menangis dan Berpelukan Usai Kena PHK

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan gambar video ratusan pegawai Ramayana di Depok di PHK

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan pegawai Ramayana menangis histeris hingga tersungkur gara-gara di PHK di tengah wabah virus corona.

Video tersebut viral. Virus corona juga telah melemahkan kondisi perekonomian, tak hanya menebar ketakutan.

Ratusan pegawai Ramayana terpaksa di PHK lantaran wabah virus corona yang terus menimbulkan banyak kerugian.

Sebuah video pun berhasil merekam suasana pilu penuh tangisan saat ratusan pegawai Ramayana resmi di PHK.

Kesedihan, kemarahan dan kekecewaan rupanya telah melebuh menjadi satu dalam video yang kini telah viral di media sosial tersebut.

Seolah tak lagi peduli apa itu jaga jarak demi mencegah penularan virus corona, ratusan pegawai Ramayana ini larut dalam kesedihannya.

 

Dokter dalam situasi penanganan pasien di ruang perawatan pasien Covid-19 di Wuhan, China (nytimes.com)

PHK atas ratusan pegaway Ramayana Depok ini dibenarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Depok.

Mall Ramayana Depok menjadi perusahaan pertama yang melakukan gelombang PHK terhadap ratusan pegawainya.

Disebutkan bukan hanya pegawai asli, namun karyawan titipan dari beberapa gerai yang titip edar di Ramayana pun terpaksa ikut angkat kaki.

Susana pilu yang penuh dengan tangisan para pegawai Ramayana ini diunggah dari akun Instagram @undercover.id.

Terlihat ratusan pegawai berpelukan hingga tersungkur di lantai lantaran lemas mendengar keputusan PHK tersebut.

Ada pula pegawai yang hanya duduk lemas tak tahu lagi apa yang harus di lakukan di tengah kondisi darurat virus corona ini.

Limbung sebelum pandemi

PHK disebut terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi). Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi ketika dihubungi pada Selasa (7/4/2020).

Halaman
123

Berita Terkini