Lebih lanjut Nadiem memaparkan bahwa keputusan tersebut dapat membuat beberapa orangtua maupun siswa SMK kecewa,
namun keputusan pembatalan UN tetap harus tetap diambil sebagai tanggapan atas darurat Covid-19 yang bisa berubah setiap harinya.
"Jadi saya mohon maaf ini memang darurat dan harus kita laksanakan untuk kesehatan, keamanan, semua murid. Mohon maaf kalau kecewa karena hanya mereka yang mengerjakannya," imbuh Nadiem.
Walau begitu, Nadiem menegaskan UN 2020 tidak menjadi acuan kelulusan melainkan sekedar pemetaan dari sisi pendidikan, sehingga tidak ada dampaknya pada kelulusan siswa.
"UN itu tidak ada dampaknya karena sekarang sudah ada zonasi, jalur prestasi,
yang bukan menggunakan angka UN tapi angka rapor dan kombinasi antara aktivitas ekstrakulikuler siswa tersebut, termasuk lomba-lomba yang diikuti," kata Nadiem.
Sumber: Kompas.com