dr. Aman Bhakti Pulungan mengaku kesulitan memprediksi terkait pasien virus corona lantaran datanya tak transparan.
"Kita melihat peningkatannya ini sudah terlalu besar. Dari awal bulan, dua kasus, dan sekarang 200 lebih. Tidak ada statistik yang seperti ini. Dan sebetulnya secara statistik kita juga sulit membaca atau memprediksi karena datanya tidak transparan," ungkap dr. Aman Bhakti Pulungan.
Selain soal transparansi data, dr. Aman Bhakti Pulungan juga mengungkap perihal peran yang harus dijalankan oleh seluruh dokter di Indonesia.
Bagi dr. Aman Bhakti Pulungan, para dokter kini berperan sebagai tentara khusus pasukan perang.
Sedangkan Ketua BNPD merupakan komandannya.
"Kami para dokter saat ini tentara pasukan khusus untuk perang ini. Ketua BNPD adalah komandannya. Pasukannya itu kami," pungkas dr. Aman Bhakti Pulungan.
Menurut penuturan dr. Aman Bhakti Pulungan, ada dua masalah yang kini sedang dihadapi para tenaga medis di Indonesia dalam memerangi virus corona.
• Ramalan Zodiak Besok, Sabtu 21 Maret 2020: Aries Bijaksana, Cancer Akan Menghadapi Rintangan
Masalah yang pertama yakni para dokter ternyata tak tahu berapa jumlah musuh yang mereka hadapi.
Yang dimaksud musuh di sini adalah para pasien virus corona.
"Masalahnya, musuhnya kami tidak tahu. Berapa jumlah musuh, kami tidak bisa melihat musuhnya di mana pada saat ini," ujar dr. Aman Bhakti Pulungan.
Sedangkan masalah kedua yakni para dokter yang berperang ini tak dilengkapi dengan senjata yang lengkap.
"Dan yang kedua, kami tidak dikasih senjata yang lengkap. Inilah perang yang harus kami lakukan, oleh semua dokter dan tenaga kesehatan yang ada," sambung dr. Aman Bhakti Pulungan.
Najwa Shihab yang mendengar curhatan dr. Aman Bhakti Pulungan ini menyoroti soal tidak adanya transparansi data pasien.
Najwa Shihab lantas memberikan pertanyaan yang cukup detail kepada dr. Aman Bhakti Pulungan terkait tranparansi data pasien.
Hal ini lantaran setiap hari pemerintah terus meng-update jumlah pasien yang positif corona di Indonesia.