TRIBUNMANADO.CO.ID - Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengeluarkan imbauan pencegahan Virus Corona.
Surat tertanggal 16 Maret 2020 ditujukkan kepada para pastor, biarawan/ti, dan umat Katolik Keuskupan Manado.
Uskup mengatakan hari-hari ini, hidup kita baik sebagai warga negara pun sebagai warga gereja cukup banyak dipengaruhi dengan kecemasan.
Sudah cukup banyak pihak yang berusaha memberikan informasi yang benar tentang Virus Corona, disertai dengan kiat-kiat untuk menghadapi Virus Corona.
"Sambil menyimak perkembangan penyebaran Virus Corona ini, dan mendengar masukan-masukan banyak pihak disampaikan beberapa himbauan di bawah ini," tulisnya.
Uskup meminta baiklah memerhatikan dan mematuhi protokol yang dikeluarkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, berkaitan dengan penanganan dan pencegahan virus corona dan terus menerus mengikuti informasi perkembangan baik nasional maupun lokal.
Umat diminta tetap menjaga kenyamanan pergaulan sosial dengan mengedepankan sopan santun dalam pergaulan, jangan karena kecemasan berlebihan pergaulan kita terganggu namun tentu saja dengan tetap waspada dan berhati-hati.
Ia mengatakan tindakan pencegahan, jangan dikesankan berlebihan, tidak perlu belanja berlebihan yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan penimbunan barang, tidak perlu menggunakan masker secara berlebihan (prinsipnya: masker diperuntukkan bagi orang sakit)
Ia mengatakan kita menjaga kesehatan diri kita sendiri khususnya dengan kerajinan mencuci tangan dan menyiapkan secukupnya hand sanitizer dan juga kita menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita
Uskup juga memberikan himbauan khusus berkaitan dengan kegiatan ibadat.
Uskup mengatakan kita menjaga kerohanian tetap baik, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan iman di semua tingkatan kelompok teritorial dan kategorial.
Tetapi apabila merasa kurang sehat khususnya dengan kondisi yang gampang dicurigai sedang terkena corona sebaiknya tetap tinggal di rumah saja sambil melaksanakan doa pribadi
Penghormatan salib pada ibadah Jumat Agung: penghormatan salib secara individual bisa tetap dilakukan, tetapi tidak sambil mencium salib, melainkan hanya menundukkan kepala dengan tangan terkatup, atau dengan cara lain yang dibicarakan dan disepakati di lingkungan paroki.
Tentang salam damai : untuk menjaga suasana hati yang berbeda-beda di sekitar kita sepanjang ibadah berlangsung, baiklah tidak dilakukan dengan berjabat tangan tetapi cukup dengan menundukkan kepala sambil tangan terkatup.
Tentang pengunaan air suci:, air suci tetap disiapkan namun wadahnya harus dijaga kebersihannya dan diganti secara teratur oleh petugas gereja.