Berita Viral

VIRAL, Pedagang Sapu Lidi Jualan Sambil Gendong Anak, Netizen: Berkah Terus Hidupnya

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL, Pedagang Sapu Lidi Jualan Sambil Gendong Anak, Netizen: Berkah Terus Hidupnya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah seorang bapak penjual sapu lidi yang berjualan sembari gendong anaknya menjadi viral di media sosial.

Dalam postingan akun @Astrifebiaaa pada 12 Maret 2020, ia bercerita mendapati bapak itu berada di pinggir jalan.

Tepatnya, bapak tersebut berada di sekitar Jalan Abdul Rivai, hingga Pasteur, Kota Bandung.

"Bapak ini jual sapu lidi gitu, pas saya tanya bapak ini jalan kaki dr dayeuh kolot, sambil gendong anaknya," tulisnya, dikutip TribunJabar.id, Senin (16/3/2020).

Lebih lanjut akun @Astrifebiaaa menyebut bapak tersebut orangnya baik.

Saat barang dagangannya dibeli, bapak itu terlihat senang.

Adapun sapu lidi yang dijual oleh bapak tersebut harganya Rp 15 ribu.

"Hai temen2 alhamdulillah terharu dan gak nyangka banget liat respon temen temen yg sepositif ini, makasih banyak untuk doa dan dukungan buat ," tulisnya.

Akun @Astrifebiaaa juga membagikan foto bapak itu.

Bapak tersebut memang terlihat menggendong anaknya.

Anaknya itu tampak mengenakan celana kuning dan penutup kepala berwarna ungu.

Dia digendong di bagian punggung bapaknya, dan ditahan menggunakan kain.

Sementara itu, bapak tersebut terlihat mengenakan topi dan membawa tas.

Ia memegang beberapa sapu lidi di tangannya.

Beberapa warganet mendoakan agar bapak tersebut diberikan kesehatan dan rezeki.

"YaAllah berasa lancang banget aku masih sering ngeluh ini itu semoga bapanya dilancarkan rezekinya, dipermudah usahanya, dan berkah terus hidupnya. Aminn yaRabb," tulis @iklimacchiato.

"Smoga dagangan nya slalu laris & segala kebutuhan hidup keluarga tercukupi aamiin," tulis @kamilakhelwa.

"Waktu itu ketemu di paster sambil gendong anaknya, beli ya guysss 15rb harga sapu lidinya. Btw pas ditanya rumahnya di dayeuh kolot, tiap hari jualan jalan kaki sambil gendong anaknya :"))," tulis @glstianirmdhni.

Cerita Menyayat Hati, Nenek 65 Tahun Penjual Gorengan Kemalingan, Duit 45 Ribu Ludes, Pelakunya Pria

Kisah viral yang satu ini menyayat hati.

Bagaimana tidak, seorang nenek berusia 65 tahun yang biasa dipanggil Mbah Hawati menjadi korban pencurian.

Pencurian ini dilakukan oleh seorang pria di Surabaya.

Aksi tak terpuji pria tersebut viral lantaran awalnya terekam CCTV yang terpasang di masjid dalam Gang Dinoyo.
Adapun Mbah Hawati adalah penjual gorengan, kerupuk, sate usus, dan buah-buahan.

Dia hanya mengambil keuntungan Rp 200 saja dari setiap makanan yang dijual.

Setiap hari, Mbah Hawati susah payah menjual dagangannya.

Dia harus berjualan dari satu kampung ke kampung lainnya, sembari mendorong gerobak hijau yang memuat makanan yang dijualnya.

Meski tubuhnya sudah renta, Mbah Hawati tetap terus berjualan dari satu kampung ke kampung lainnya.

Hingga tiba hari di mana dia bernasib nahas.

Mbah Hawati kehilangan uang Rp 45 ribu akibat pencurian itu.

Pria mencuri uang milik nenek penjual gorengan. (Surya Malang)

Padahal, uang itu disimpan di kotak di gerobak.

"Biasanya ya aman," kata Mbah Hawati, saat ditemui SuryaMalang.com, di rumahnya, Kamis (12/3/2020), dikutip TribunJabar.id Jumat (13/3/2020).

Sejak kejadian pencurian yang menimpanya, Mbah Hawati memutuskan istirahat atau tak berdagang untuk sementara.

Namun, alasannya berhenti berdagang bukan karena kemalingan.

Mbah Hawati mengaku sudah ikhlas mengenai uangnya yang hilang dicuri.

"Capek saya (jadi libur dulu sementara)," ujar Mbah Hawati.

Nenek renta itu juga bercerita awal mula dirinya bisa berdagang.

Mbah Hawati mengatakan, setelah dia menikah dengan suaminya dulu, di langsung ke Surabaya.

Ia lupa saat itu tahun berapa, namun dia langsung berdagang ketika tinggal di kota pahlawan tersebut.

Jika sekarang Mbah Hawati berdagang memakai gerobak, dulu dia menyunggih dagangannya di atas kepala.

"Saat itu saya jualan es dawet," ujarnya.

Hingga akhirnya, tahun 2005 suaminya meninggal.

Untuk menyambung hidup, Mbah Hawati harus tetap berjualan.

Sejak saat itu, dia memutuskan untuk menjajakan dagangannya di gerobak.

Dia sengaja memilih gerobak agar bisa lebih jauh berkeliling kampung.

"Alhamdulillah sekarang muternya bisa lebih jauh," ujarnya.

Lebih lanjut Mbah Hawati juga bercerita mengenai kebaikan penyuplai barang daganagnnya.

Ia mengatakan, pada sore hari setelah kemalingan bercerita terus terang kepada penyuplainya itu.

"Saya enggak dibolehin ganti. Mereka ikhlas, saya pun juga ikhlas," ujarnya.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Viral Kisah Bapak Pedagang Sapu, Jualan Sambil Gendong Anak, Jalan Kaki dari Dayeuhkolot ke Pasteur

Berita Terkini