Kemudian, penerimaan spesimen, pemeriksaan spesimen, dan pelaporan.
Selanjutnya, spesimen dikirim ke lab Balitbangkes.
Spesimen yang diterima tidak hanya 1 spesimen, melainkan minimal 3 spesimen dari 1 pasien.
4. Pemeriksaan spesimen
Tahap selanjutnya, spesimen yang diterima di-ekstrasi untuk diambil RNA-nya.
RNA merupakan senyawa kompleks dengan berat molekul tinggi yang berfungsi dalam sintesis protein seluler dan menggantikan DNA sebagai pembawa kode genetik pada beberapa virus.
Setelah memperoleh RNA, spesimen kemudian dicampurkan dengan Reagen untuk pemeriksaan dengan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada tidaknya virus/DNA virus dan untuk mengetahui genotip virus.
Genotip virus dapat diketahui dengan melakukan sekuensing DNA.
Setelah itu dimasukkan ke mesin yang berfungsi untuk memperbanyak RNA supaya bisa dibaca oleh alat spektrofotometer.
• KRONOLOGI Pembunuhan Brayen Mekel di Manado, Berawal Balap Liar, Keluarga Malah Tolak Autopsi
5. Hasil tes
Jika telah melakukan serangkaian tahapan itu, akan muncul tanda positif dan negatif virus corona.
Untuk positive control diilustrasikan dengan kurva sigmoid, sementara negative control tidak terbentuk kurva (hanya datar).
Hal itu berarti satu quality assurance untuk memastikan apakah yang diperiksa benar corona atau tidak.
Untuk mengerjakan pemeriksaan spesimen banyak hal yang harus dipenuhi sebelum menyatakan sampel yang diperiksa positif atau negatif.
Sehingga, jika hasil menunjukkan positif corona, sampel tersebut akan menyerupai dengan positive control-nya.
Setelah itu memasuki tahap pelaporan. Kasus positif dilaporkan setelah semua alur dilalui.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Fakta Tes Virus Corona yang Perlu Anda Ketahui, Apa Saja?"