Tahun Kabisat atau Leap Year

Mengenal Tahun Kabisat atau Leap Year: Sejarah hingga 7 Fakta Tanggal 29 Februari Ada 4 Tahun Sekali

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Tahun Kabisat atau Leap Year - Sejarah hingga Faktanya

Leap yang berarti lompatan dalma bahasa Indonesia ini dimaksudkan karena jumlah hari yang lompat.

Dalam beberapa negara, tahun kabisat ini dirayakan dengan adanya sebuah festival.

Di Kota Anthony, Texas, hingga Amerika Serikat selalu merayakan tahun kabisat atau Leap Year dalam 4 tahun sekali.

Dilansir dari mnn.com, berikut ini terdapat 7 fakta di tahun kabisat yang tidak terduga:

1. Perputaran bumi

Ilustrasi Tata Surya (NET)

Bumi berputar membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45 detik - untuk berputar sekali mengelilingi matahari.

Namun, kalender Gregorian yang kita andalkan hanya memiliki 365 hari, jadi jika kita tidak menambahkan satu hari ekstra ke bulan terpendek kita setiap empat tahun, kita akan kehilangan hampir enam jam setiap tahun.

2. Tahun kabisat diperkenalkan oleh Julius Caesar dan Paus

Julius Caesar memperkenalkan tahun kabisat pertama sekitar 46 SM, namun ini masih diperbaharui karena kalender Juius terdapat perhitungan yang kurang tepat.

Paus Gregory XIII memperkenalkan kalender Gregoriannya lebih dari 1.500 tahun kemudian.

3. Jumlah hari di bulan Februari

Tahun Kabisat - Bulan Februari (Claire A Martin)

Februari ternyata dulunya berjumlah 29 hari dan menjadi 30 hari di tahun kabisat.

Namun, hal itu berubah saat Julius Caesar turun tahta dan diganti oleh August Caesar, ia mengambil satu hari dari bulan Februari untuk ditambahkan ke bulan Agustus, bulan kelahirannya maka bulan Agustus kini berjumlah 31 hari.

4. Orang yang lahir di tahun kabisat disebut Leaper

Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami Untuk Orang Terkasih, Sahabat, Keluarga (Tribunsumsel.com/youtube)

Mereka yang lahir di tanggal 29 Februari ternyata memiliki sebutan khusus, biasanya mereka disebut sebagai Leaper.

Halaman
123

Berita Terkini