TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengakuan 3 tersangka penikaman yang menewaskan Andrea Sepang (24) warga Desa Kalasey, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Diketahui, Andrea Sepang (24) ditikam bersama Marselino Suatan (23), di depan kantor Balai Pembibitan Tanaman Pangan (BPTP), pada Jumat (21/2/2020), sekitar pukul 03.00 Wita.
Tim Gabungan Polresta Manado dan Polsek Pineleng sudah menangkap 3 tersangka yakni JW alias Ibi (17), RL alias Buds (20) dan RP alias Spell (23), warga Kota Manado pada Senin (24/02/2020) malam. Mereka ditangkap di tempat berbeda.
Polisi masih memburu para pelaku lainnya yang buron.
Akibat penikaman tersebut, Andrea Sepang meninggal dunia Minggu (23/2/2020) sedangkan Marselino Suatan dirawat di rumah sakit.
Polisi menemukan dua barang bukti berupa pisau yang digunakan menikam korban, yang disimpan oleh JW alias Ibi.
Pengakuan tiga tersangka kepada Polisi, bahwa peran mereka berbeda-beda.
JW alias Ibi mengaku bahwa dirinya menikam korban Andrea sebanyak dua kali di belakang.
RL alias Buds mengaku bahwa dia membawa sepeda motor dan membonceng dua tersangka lainnya, yang saat ini masih dalam pengejaran.
RP alias Spell mengaku, kalau saat peristiwa, dia berperan sebagai supir mobil untuk membawa lari para tersangka lainnya.
Dari pengakuan tiga tersangka juga, bahwa masih ada rekan-rekan mereka yang melakukan penikaman terhadap korban.
Tim gabungan Polresta Manado dan Polsek Pineleng, masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya.
Kapolsek Pineleng Iptu Gian Wiatma, ketika dikonfirmasi wartawan tribunmanado.co.id, Selasa (25/2/2020) tadi, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
"Sudah kami amankan ke Polsek untuk tiga tersangka itu, dan masih dalam pengembangan pengejaran tersangka lainnya," tegasnya.
Kronologi Penikaman
Andrea Sepang (dan Marselino Suatan luka tikam di tubuh dilakukan para tersangka yang kini sudah ditangkap polisi
Kapolsek Pineleng Iptu Gian Wiatma, menjelaskan, kronologis peristiwa itu, bermula, kedua korban dan rekan-rekan mereka, baru selesai menghadiri acara perkawinan Desa Kalasey Dua, Kecamatan Mandolang.
Saat melintas lokasi kejadian, ke dua korban dan rekan-rekannya, dicegat para tersangka yang menikam korban Marselino.
Melihat hal tersebut, rekan-rekan korban lari dari lokasi kejadian, sementara korban Andrea coba lari meloncat pagar.
Para tersangka kemudian menikam korban Andrea di bagian belakang, dan meninggalkan lokasi kejadian yang menggunakan sepeda motor.
Andrea Sepang akibat mengalami empat luka tikam di tubuhnya.
Curhat Ayah Andrea Sepang
Olly Sepang, ayah Andrea Sepang yang tewas ditikam para pemuda misterius mencerikan sosok korban.
Diketahui, Andrea Sepang meninggal dunia pada Minggu (23/02/2020) setelah ditikam sejumlah pemuda.
Penikaman terjadi di ruas jalan Desa Kalasey Dua,Kecamatan Mandolang, tepatnya di jalan raya di depan kantor Balai Pembibitan Tanaman Pangan (BPTP), Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 03.00 Wita.
Andrea Sepang akibat mengalami empat luka tikam di tubuhnya, yang dilakukan oleh sekelompok anak muda yang belum diketahui.
Andrea Sepang sempat dirawat selamah tiga hari di Rumah Sakit.
Olly Sepang mengatakan, bahwa dia dengan almarhum Andrea Sepang sangat dekat.
"Dia anak yang dengar-dengaran, sebelum dia pergi ke acara perkawinan, dia sempat berbincang dengan saya di rumah, saat itu ibunya sedang pulang kampung di Tombatu, Mitra," ujarnya.
Pembicaraan ayah dan anak itu mengenai pembangunan rumah mereka.
"Waktu itu, saya berkata kepada anak saya Andrea, bahwa akan rencana membangun rumah kami, dan dia mengatakan iya, buat aja rumah kita," ucap Olly.
Setelah berbincang, lanjutnya, Andrea pamit pergi ke acara perkawinan dengan teman-temannya.
"Jumat subuh, sekitar pukul 04.00 Wita, handphone saya berbunyi, dan salah lihat kontak Andrea yang memanggil, saat diangkat, bukan Andrea yang bicara," jelasnya.
Tambahnya, yang menelepon itu, ternyata teman dari Andrea, dan mengatakan kepadanya agar pergi ke rumah sakit, karena Andrea sedang dirawat di rumah sakit.
"Waktu itu, saya langsung telepon istri saya, dan mengatakan bahwa Andrea ditikam dan sekarang di rumah sakit," katanya.
Katanya, Jenazah Andrea, akan dimakamkan Senin (24/2/2020) siang, di Desa Kalasey.
Tangisan Ibu
Tangisan pun terdengar di rumah almarhum Andrea Sepang (24) warga Desa Kalasey, Jaga IV, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, ketika jenazahnya tiba di rumah, Minggu (23/2/2020) malam.
Ibu korban, Seska Wowintana (46), tidak henti-hentinya menangisi kepergian anak pertamanya.
"Tuhan, kenapa harus jadi seperti ini, mama sayang Andre," ucap Ibu korban saat berada di samping jenazah almarhum Andrea.
Sosok Andrea Sepang
Andrea Sepang dikenal sosok baik oleh keluarga dan warga lainnya
Terpantau, bukan hanya keluarga yang menangisi kepergian Andrea Sepang.
Warga setempat pun ikut menangis ketika melihat pemuda yang dikenal anak baik itu, pulang ke rumah sudah di dalam peti jenazah.
"Andre, kapan lagi kamu mau pergi ke rumah kami," ujar seorang ibu yang mendekati jenazah almarhum Andrea, sambil menangis.
Terpantau, ketika jenazah korban tiba di rumah duka, ratusan warga setempat sudah menunggu di rumah duka, menjemput kedatangan jenazah almarhum Andrea.