News

Muncul Wabah Virus Baru yang Mematikan di Afrika, Korban Sudah 15 Orang, Tewas dalam 48 Jam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus wabah virus corona belum selesai, kini muncul penyakit lebih mematikan di Afrika, korban tewas dalam 48 jam setelah terjangkit.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wabah penularan virus dari Wuhan, China ini masih terus belanjut.

Kasus wabah virus corona belum selesai, kini muncul virus lebih mematikan di Afrika

Wabah virus baru yang mematikan tersebut sudah memakan korban tewas dalam 48 jam setelah terjangkit.

Hingga kini, kasus virus corona masih menjadi perhatian seluruh dunia.

Pria Ini Nekat Bakar Dirinya Karena Pesta Ulang Tahun Dibubarkan Akibat Virus Corona

Meski banyak yang sudah terjangkit virus corona, namun banyak juga yang sudah bisa disembuhkan.

Tapi setiap hari, penyebaran virus corona ini terus bertambah.

Dilansir oleh Worldometer, hingga Rabu (12/2/2020) sudah ditemukan 45.171 kasus virus corona, 1.115 korban jiwa dan 4.831 pasien yang sembuh di dunia.

Karena banyaknya korban dan kasus yang terinfeksi di dunia, virus corona ini menjadi perhatian publik dunia.

Belum selesai penanganan virus corona ini, kini dunia kembali dihebohkan dengan penemuan penyakit baru di Afrika.

Dikutip TribunnewsWiki dari World of Buzz, penyakit mematikan yang baru ditemukan tersebut muncul di Afrika, tepatnya di Nigeria.

Penyakit misterius ini ditemukan di wilayah Negara Bagian Benue.

Hingga kini, dilaporkan bahwa sudah lebih dari 15 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Adapun, sebanyak lebih dari 100 orang telah terinfeksi penyakit yang belum diidentifikasi ini.

PENJELASAN Kemendagri Soal Perubahan Nama Muhammad Fatah Jadi Ayluna Putri Lucinta Luna

Seorang petugas kesehatan membersihkan perlengkapannya ketika ebola mewabah pada Juni 2017. (JOHN WESSELS / AFP)

Banyak yang mengatakan bahwa penyakit ini lebih mematikan dari virus corona.

Sebab, disebutkan bahwa penyakit tersebut dapat membunuh seseorang hanya dalam waktu 48 jam setelah terinfeksi, menurut perwakilan dari sebuah distrik di Negara Bagian Benue.

Seperti yang diketahui, masa inkubasi virus corona di dalam tubuh manusia hingga menimbulkan gejala adalah 14 hari.

Jadi, setidaknya diperlukan waktu lebih dari dua minggu sejak seseorang terinfeksi virus corona.

Menteri Kesehatan Nigeria Osagie Enharie mengatakan bahwa penyakit tersebut nampaknya bukan Ebola atau Lassa.

Ebola dan Lassa sendiri adalah penyakit yang paling sering ditemukan di Afrika Barat.

Selain itu, gejala yang muncul dari penderitanya juga tak sesuai dengan gejala penderita virus corona yang berasal dari Wuhan.

Ramalan Shio Hari Ini Kamis 13 Februari 2020: 4 Shio Ini Akan Beruntung, Apakah Shio mu Termasuk?

Pasien yang terkena virus ebola (NORBERTO DUARTE / AFP)

Adapun, gejala yang ditimbulkan dari penyakit misterius ini di antaranya, muntah, radang dan diare.

Osagie telah mengumumkan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) telah diberi tahu tentang situasinya.

Operasi tanggap darurat juga telah dilaksanakan di daerah yang terkena penyakit.

Penyebab utama di balik penyakit ini diduga adalah bahan kimia yang digunakan untuk menangkap ikan.

Namun, hingga kini masih belum ada kesimpulan tentang penyakit misterius ini.

TERUNGKAP SUDAH Jenis Kelamin Abash Pacar Lucinta Luna, Seorang Perempuan Bernama Diah Ayu Ashari

Virus Misterius Muncul di Nigeria Tewaskan 15 Orang

Pemerintah Nigeria telah memperingatkan "epidemi aneh" yang menewaskan 15 orang dan menginfeksi puluhan orang dalam waktu kurang dari seminggu.

Melansir The Independent (11/2/2020), wabah penyakit misterius itu, pertama kali tercatat akhir bulan lalu di Negara Bagian Benue, sebelah tenggara ibukota Abuja.

Wabah ini menyebabkan muntah, bengkak, dan diare.

Pada 3 Februari 2020, jumlah orang yang terkena endemik aneh tersebut telah meningkat menjadi 104 orang, menurut surat kabar Daily Post.

Senator Nigeria Abba Moro yang mewakili sebuah distrik di Negara Bagian Benue dalam resolusi Senat menyebutkan, sejumlah korban, semuanya diduga meninggal dalam waktu 48 jam setelah tertular penyakit tersebut.

Resolusi itu juga mendesak Kementerian Kesehatan negara untuk mengirim para ahli ke pusat wabah untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini.

Ia juga menyerukan Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) untuk menetapkan langkah-langkah pengawasan untuk menahan penyebarannya.

Menteri Kesehatan Osagie Ehanire mengatakan dalam sebuah acara pada hari Jumat (7/2/2020) bahwa penyakit itu tampaknya bukan demam Ebola atau Lassa, dua virus yang berpotensi fatal menyebar di Afrika Barat.

Menurutnya, juga tampaknya bukan virus corona novel 2019, yang berasal dari Wuhan, China dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.115 orang.

Ehanire mengatakan, NCDC sekarang telah mengaktifkan operasi tanggap darurat di daerah yang terkena dampak.

Pejabat pemerintah pun mencurigai bahan kimia yang digunakan dalam penangkapan ikan mungkin bertanggung jawab atas penyakit itu, menurut BBC.

Dia menasehati warga Nigeria yang mungkin telah menyaksikan kasus-kasus penyakit untuk menghubungi agen secara gratis menggunakan nomor 0800-970000-10.

Nikita Mirzani Maklumi Lucinta Luna Konsumsi Obat Penenang: Mungkin Dia Butuh Tenang

WHO tetapkan nama Covid-19

Badan Kesehatan Dunia ( WHO) pada Selasa (11/2/2020) mengumumkan nama resmi untuk wabah virus corona, yakni Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada awak media dalam konferensi pers yang berlangsung di Jenewa, Swiss.

"Saat ini, kami mengumumkan nama baru untuk penyakit ini, dan itu adalah Covid-19," ujar Tedros sebagaimana diberitakan AFP.

Kepala WHO itu menjelaskan, "co" diambil dari nama corona, kemudian "vi" adalah virus, "d" adalah disease (penyakit), dan 2019 adalah tahun saat wabah itu pertama kali muncul.

Dia mengatakan, pemberian nama baru virus corona dilakukan untuk menghindari adanya stigmatisasi terkait dengan lokasi spesifik, spesies binatang, maupun suku dan bangsa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Corona, Virus Misterius Muncul di Nigeria Tewaskan 15 Orang "

Klik Tautan Sebelumnya

Berita Terkini