"Banyak hal yang mungkin bikin anak ini tertekan. Dan saat dia mau bunuh diri, akau sering banget ngehalau dia.
Dia pernah mau lompat dari apartemen lantai 39, terus dia mau tusuk perutnya," ungkap sang manajer.
Menurut Joana, penyebab utama Lucinta Luna merasa dibully oleh mantan teman-teman terdahulunya.
Yang mana hal tersebut membuat Lucinta mengalai depresi berat.
"Dia merasa dibully oleh bekas teman-temannya. Saya juga nggak paham ada apa dengan teman-temannya ini. Cuma saya nggak ngerti motifnya apa (bunuh diri).
Dia depresi berat," sambung Joana.
Menurut penuturan Joana, percobaan bunuh diri Lucinta Luna bukan merupakan pengaruh dari obat-obatan yang dikonsumsinya.
"Nggak terpengaruh (obat penenang). Justru saat nggak meminum obat, dia semakin kacau."
Selanjutnya, Joana menceritkan bahwa Lucinta memang mendapat resep obat dalam dosis tinggi karena gangguan sulit tidurnya.
"Dia dapet obat, resepsi ada sama aku. Itu dosisnya tinggi. Dia pernah tidur sampai dua hari malah nggak bisa kerja. (Lucinta) Insomnisa berat."
Salah satu obat-obatan jenis narkotika yang dikonsumsi Lucinta Luna dikethaui adalah Tarmadol.
Tarmadol biasanya dikonsumsi oleh pasien yang bar saja menjalani operasi.
Joana mengungkap bahwa Lucinta Luna memang sempat menjalani operasi.
"Luna kan ada endorse kayak filler gitu. Dia bilang kadang ngerasa sakit.
Terus ada bekas implan rambut di kepala, terus kepanya di belakang juga dibelah untuk cangkok rambut. Dia ngonsumsi itu kalau ngerasa sakit," pungkasnya.
Sumber: Suar.Grid.id