TRIBUNMANADO.CO.ID - Opsi memulangkan anak-anak dari WNI yang diduga sebagai teroris lintas batas dan eks anggota ISIS ke Indonesia, dibuka oleh Pemerintah.
Pemerintah sebelumnya memastikan tak akan memulangkan para WNI yang diduga teroris lintas batas dan eks ISIS.
Namun, kelonggaran akan diberikan untuk anak-anak mereka yang sama sekali tak tersangkut aksi terorisme orangtuanya.
Saat ditanya bagaimana jika anak-anak yang akan dipulangkan ternyata telah terpapar paham radikalisme dan terorisme, Mahfud MD menjawab bahwa pemerintah akan mengkajinya lebih dalam.
"Anak-anak di bawah 10 tahun akan dipertimbangkan tapi case by case. Ya lihat saja apakah ada orangtuanya atau tidak, yatim piatu (atau tidak)," ujar Menkopolhukam Mahfud usai rapat membahas hal tersebut bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
• Detik-detik Kongres PAN Ricuh, Aksi Saling Dorong hingga Kursi Melayang, Zulkifli Hasan: Setop!
Saat ditanya jumlah anak-anak dari total rombongan para WNI terduga teroris lintas batas dan eks ISIS, Mahfud mengatakan bahwa pemerintah belum memiliki data secara detail.
Ia menambahkan, pemerintah akan terus menelusuri jumlah terbaru dari WNI teroris lintas batas dan eks ISIS yang tersebar di Suriah dan beberapa negara lainnya.
"Pemerintah juga akan menghimpun data yang lebih valid tentang jumlah dan identitas tentang orang-orang yang dianggap terlibat bergabung dengan ISIS," ucap Mahfud.
"Berdasarkan data CIA (Central Intelegence Agency), 689. Sebanyak 228 ada identitas dan teridentifikasi. Sisanya 401 tidak teridentifikasi. Sementara dari ICRP (Indonesia Conference on Religion and Peace) ada 185 orang. Mungkin 185 orang itu sudah jadi bagian dari 689 dari CIA," ucap Mahfud
Maman Imanulhaq Sebut Kepulangan Eks WNI ISIS Bisa jadi Bencana
Polemik pemulangan Warga Negara Indonesia ( WNI) mantan anggota Islam di Irak dan Syuriah (ISIS) ke Indonesia terus menjadi perbincangan belakangan ini.
Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Maman Imanulhaq menyatakan bahwa kepulangan anggota ISIS ke Indonesia bagaikan memelihara api di dalam sekam padi.
Yang nanti, di kemudian hari menjadi bencana bagi bangsa sendiri.
"Saya menyarankan kepada Pemerintah khusunya kepada pak Presiden Jokowi untuk mengkaji ulang terkait dipulangkannya WNI mantan anggota ISIS, karena akan membawa dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup bangsa," ujar Maman selepas kegiatan Diseminasi Pengawasan Keuangan Haji, Senin (10/2/2020).
• Ini Aktivitas 11 Mahasiswa Bolmong di Cina, Pasca-Merebaknya Virus Corona
Maman menyampaikan, bahwa pemerintah harus mengkaji ulang terkait dipulangkannya WNI sebagai mantan anggota ISIS.