Cap Go Meh di Manado

Siska Pulang demi Ikut Cap Go Meh di Manado, Ribuan Orang Padati Pecinan

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perayaan Cap Go Meh di Pertokoan 45 Manado disaksikan ribuan warga dari Manado dan sekitarnya, Sabtu (08/02/2020).

TRIBUNMANADO.CO.IDĀ - Siska Sofian sengaja pulang ke Manado hanya untuk ikut ritual Cap Go Meh di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (08/02/2020).

Warga Dendengan Dalam, Kecamatan Paal Dua yang kini bermukim di Jakarta itu pulang agar bisa bersama keluarga

dan kerabat bersama dalam iring-iringan pawai Cap Go Meh.

"Ini acara besar cuma setahun sekali.

Seperti ada yang kurang kalau tidak ikut Cap Go Meh di Manado," kata pegawai Kementerian Agama itu.

Ia bilang, Cap Go Meh wajib dirayakan bagi keluarga Tionghoa.

Perayaan Cap Go Meh di Pertokoan 45 Manado disaksikan ribuan warga dari Manado dan sekitarnya, Sabtu (08/02/2020). (TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA)

"Ketika Cap Go Meh kita bisa kumpul-kumpulĀ keluarga," ujar Siska yang tampil dengan baju khas putih-putih.

Selain Siska, ada ribuan warga yang rela berdesak-desakan di Pecinan.

Hujan, panas terik silih berganti tak menyurutkan minat warga untuk menyaksikan parade Cap Go Meh.

Warga memadati sisi kiri dan kanan jalan yang menjadi rute parade Cap Go Meh.

Tidak cuma warga Manado, ada dari Minahasa, Minut dan Tomohon menyaksikan hajatan tahunan itu.

Jalur yang menjadi rute pawai dipadati warga.

Mulai dari Jalan DI Panjaitan, Walanda Maramis, W Sugiono dan Sisingamangaraja.

"Cap Go Meh selalu menarik, apalagi atraksi para tangsin," kata Keiko Kereh, mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsrat asal Kotamobagu.

Ya, Atraksi para tangsin memang yang paling ditunggu.

Halaman
12

Berita Terkini