TRIBUMANADO.CO.ID - Mahasiswa asal Banda Aceh harus kembali ke tanah air.
Dia tidak diizinkan masuk kembali oleh otoritas setempat untuk mencegah terjangkitnya virus corona.
“Saya sedang jalan-jalan ke beberapa kota di Tiongkok karena sedang liburan kuliah. Saat saya mau kembali ke Wuhan saya ditahan, akses ke Wuhan sudah ditutup, sehigga saya dari Beijing langsung ke Indonesia,” kata Mulia Mardi yang juga sebagai Direktur Pemuda Pelajar Indonesia se-Tiongkok saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/01/2020).
Menurutnya, saat ini masih ada 12 mahasiswa asal Aceh dari total 33 orang yang terisolasi di Wuhan. Sisanya, kata dia, tengah berlibur di luar kota Wuhan dan kembali ke kampung halaman sebelum wilayah tersebut diisolasi.
Dia melanjutkan, 12 mahasiwa yang terisolasi tersebut tidak bisa keluar dari kamar hanya mengandalkan stok makanan serta masker khusus yang terbatas.
”Tadi juga sudah saya komunikasi. Mereka aman dan mengisolasi diri di dalam kamar, tapi stok makanan dan masker sangat kurang,” ujarnya.
• FAKTA, Pasutri China Tinggalkan 2 Anaknya di Bandara karena Virus Corona, Suhu Badan Tinggi
Berdasarkan komunikasi terakhir dengan mahasiswa tersebut, saat ini seluruh akses ke Wuhan telah ditutup.
Transportasi massal seperti subway, bus kota, kereta api telah ditutup sejak 24 Januari lalu, hanya ambulans dan mobil polisi yang boleh melintas.
Wuhan jadi Kota Mati, Tidak Ada yang Berbicara dan Suasana Jadi Menyeramkan
Kota Wuhan China kini seperti kota mati.
Pemicunya karena wabah virus corona.
Wuhan menjadi asal mula virus ini ditemukan.
Tepatnya di pasar tradisional Huanan. Dilansir BBC (24/01/2020), penduduk setempat tidak dapat pergi setelah pemerintah memberlakukan pembatasan pergerakan mereka.
Warga asli Wuhan, Feng (25), pulang kampung dari Beijing ke Wuhan pada hari Rabu (22/01/2020).
Dia pulang sehari sebelum pemerintah menutup kota tersebut. Dia pulang untuk bertemu keluarganya dan berniat merayakan tahun baru Imlek.
• Teddy Siap Membantah Jika Ditetapkan Tersangka Kematian Lina, Akui Punya Bukti Kuat