TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait virus corona yang sedang melanda di sejumlah negara terutama China, dr Adi Tucunan memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
Hal ini disampaikan kepada tribunmanado.co.id saat diwawancarai melalui sambungan telepon.
"Dia itu masih baru belum terlalu itu, sumbernya langsung dari China kan," kata dr Adi Tucunan, yang juga selaku
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Ia menambahkan, jadi untuk sementara warga diminta waspada dan untuk turis-turis dari China serta biasa kan imigrasi mendeteksi itu.
"Makanya di setiap bandar-bandar udara itu kan mungkin sudah disiapkan alat pendeteksi," jelasnya.
Lanjutnya, tetapi karena di sini (Sulawesi Utara) belum ada kejadian jadi belum terlalu menghebohkan.
"Karena kita juga dekat dan turis-turis dari China sedang marak-marak kan banyak di Sulut," ujar dr Adi.
Ia melanjutkan, mungkin itu bisa saja mengancam dan warga diminta berjaga-jaga (dari penyakit virus corona).
"Cuma gejala-gejalanya hampir mirip dengan flu biasa dan demam begitu," ucapnya.
dr Adi menyatakan, nanti bisa terdeteksi kalau dengan alat-alat tertentu atau pemeriksaan laboraturium.
"Memperkuat daya tahan tubuh biasanya kalau virus mudah masuk dan cenderung mudah menular jika daya
tahan tubuh lagi drop," imbauannya.
Ia menyampaikan, tetapi sebenarnya virus itu tidak terlalu berbahaya dan belum terlalu jelas ini strain virus
bahayanya sampai bagaimana.
"Karena ini lagi booming kan dan kita belum dengar secara jelas dari Kementerian Kesehatan tentang
tindakan preventif seperti apa," ungkapnya.
Ia mengimbau, bagi masyarakat harus waspada artinya kalau flu yang mengarah ke gejala itu dan masyarakat
pasti sudah tahu langsung ke dokter serta diperiksa.
"Dengar-dengar infonya itu menular katanya lewat makanan ekstrim," tambahnya.
Ia mengatakan, jadi barang kali kalau mau mengantisipasi hal tersebut masyarakat diimbau jangan dulu
makan makanan ekstrim.
"Apalagi masyarakat Manado barang kali dikurangi atau karena sekarang lagi isu ini lagi booming, masyarakat
kalau boleh diimbau supaya tidak makan-makanan seperti paniki dan makanan ekstim lainnya," tukasnya.
Lanjut dr Adi, kekebalan tubuh juga dijaga dengan makan sayur, buah dan aktivitas fisik seperti biasa.
"Kalau orang dengan aktivitas fisik, makan bagus dan istirahat cukup mungkin aman-aman," terangnya.
Ia menuturkan, biasanya kalau di dunia kedokteran kalau penyakit disebabkan oleh virus ada istilah self-limiting
disease yaitu penyakit yang sembuh tanpa intervensi obat.
dr Adi menyatakan, biasanya virus-virus itu hanya diobati simtomatik berdasarkan gejala dan kalau ada demam,
menggigil, panas biasanya diberi obat analgetik dan dia punya protap kalau di dunia medis.
"Dan tidak ada antibiotik karena ini virus dan lebih cenderung preventif atau pencegahan," tutupnya.
(Tribunmanado.co.id/Dewangga Ardhiananta)
BERITA TERPOPULER :
• Jelang Autopsi Lina, Teddy Mengaku Nyaris Pingsan Lihat Gergaji: Itu Juga Pas Ulang Tahun Saya
• Putri Delina Tagih Utang Rp 1,7 Miliar dari Karyawan Lina, Istri Teddy Pinjamkan Uang hingga 10 M
• Bibi Ardiansyah Blak-blakan Soal Malam Pertama, Vanessa Angel Tersipu Malu
TONTON JUGA :