TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah masyarakat di Kota Bitung sampai saat ini masih kukuh menggunakan liquid petroleum gas (LPG) 3 kg untuk membuat dapur di rumah terus mengepul.
Bahan bakar gas 3 Kg yang dikemas dalam tabung berwarna hijau tersedia dengan harga beragam.
Per satu tabung 3kg di warung dibanderol senilai Rp 20 ribu sementara di pangkalan Rp 18 ribu.
Keberadaan tabung gas LPG 3Kg oleh pemerintah berencana akan membatasi peredarannya, namun masyarakat yang masih memakai kurang setuju dengan rencana itu.
"Ya, kalau memang rencana itu terjadi, kami masyarakat tidak bisa menggunakan lagi (LPG), terpaksa beralih ke minyak tanah dan kayu api," kata Arman warga Pulau Lembeh ketika dimintai tanggapannya terkait rencana itu.
• Rencana Pencabutan Subsidi Gas Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Warga Tomohon
Dijelaskannya, di Pulau Lembeh ada dua Kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan serta 17 Kelurahan.
Sebagian besar masyarakat masih bergantung pada penggunaan LPG 3Kg, setiap hari untuk memasak dan lainnya menggunakan antara satu hingga dua tabung.
Meski ada jalan keluar atau solusi jika benar diperhadapkan tidak bisa lagi pakai LPG 3Kg, menurut Arman, solusi itu tidak akan berlangsung terus menerus.
"Minyak tanah kadang sulit ditemukan, sedangkan kayu api untuk pergi mengambilnya sering terkendala medan dan cuaca panas terik serta hujan," urainya.
• Menjelang Pencabutan Subsidi, Pasokan Gas LPG 3 Kg di Boltim Terpenuhi
Penggunaan tabung gas LPG 3Kg di Lembeh oleh masyarakat yang kurang mampu.
Untuk itu, dia terus memperjuangkan kepada pemerintah terkait pengadaan pangkalan LPG 3Kg di Lembah dan dipantau pemeretaannya agar tepat sasaran.
Pengusulan bulan Oktober tahun 2019 dari Kelurahan Kareko Kecamatan Lembeh Utara, menyusul Kelurahan Gunung Woka Kecamatan Lembeh Utara.
• Berharap ROR Tidak Maju Pilwako Manado, Warga Minahasa Ini Sebar Poster #SaveROR
"Kami meminta pelayanan ketika masyarakat yang mau buka atau urus izin pangkalan, jangan hanya bertumpuk di satu kelurahan saja, melainkan merata di seluruh Kelurahan agar tidak terjadi kekurangan," kata dia.
Dari data yang dilansir Bagian Perekonomian setda Kota Bitung, realisasi penyaluran LPG 3Kg di Kota Bitung sejak tahun 2017 sampai 31 Agustus 2019 mengalami penurunan.
Tahun 2017 sebanyak 2.133.600 tabung, tahun 2018 2.197.120 dan tahun 31 Agustus 2019 di angka 1.601.453.
"Presentasi kenaikan realisasi penyaluran LPG 3 Kg dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar 2,98 persen atau bertambah sebanyak 63.520 tabung isi," tulis Rolin Dipan, kepala bagian perekonomian setda Kota Bitung lewat data.
Lebih lanjut, Bagian perekonomian dan bagian sumber daya alam (SDA) Kota Bitung masih belum mau memberikan keterangan lebih, terkait rencana pemerintah akan membatasi penggunaan LPG 3Kg.
Di tempat terpisah Yul Yon warga pengguna LPG 3Kg mengaku setiap harinya menggunakan 2 tabung untuk keperluan rumah makan.