Totok Santoso Raja KAS Pernah Pinjam Rp 1,3 M dan Kontrak di Pinggir Rel Ancol

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Sigit Sugiharto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Totok tengah mengedarai kuda, pemimpin kerajaan abal-abal Keraton Agung Sejagat.

Selama tinggal di sana, Totok juga jarang ada di rumahnya.

Abdul menyampaikan, Totok kemudian pindah setelah kawasan Kampung Bandan, termasuk rumah yang ditinggalinya, terbakar pada 2016.

Rumah yang pernah dihuni Totok saat ini sudah rata dengan tanah.

Pasalnya, rumah itu berdiri ilegal di pinggiran rel kereta api.

Warga sekitar di bekas rumah kontrakan Totok juga mengaku tidak dipengaruhi oleh ajaran KAS.

"Enggak pernah sama warga sini mah," kata Abdul Manaf.

Menurutnya, Totok termasuk bukan warga yang menonjol selama tinggal di sana.

Ia menuturkan, raja Keraton Agung Sejagat itu adalah orang yang kalem dan juga kerap menyapa warga ketika bertemu.

"Orangnya sih biasa memang, kalem. Kenal lah sama orang-orang, kalau ketemu palingan 'woi dari mana'," kata Abdul.

Senada dengan Abdul Manaf, yang menyebut Totok tak menyebarkan pengaruh apapun kepada warga, Ketua RW 005, Puji Haryati mengatakan, Totok dulu jarang terlihat.

"Boro-boro, orang dia termasuk numpang alamat doang ini," ujar Puji Haryati.

Ia mengatakan, dulu Totok mengaku sebagai pedagang di kawasan Muara Angke.

Menurutnya, ia sangat jarang menempati rumah kontrakan yang ada di bantaran rel kereta api tersebut.

Puji menambahkan, setelah kebakaran di Kampung Bandan pada tahun 2016, Totok menghilang.

"Semenjak kebakaran, dia udah enggak keliatan lagi," ujar Puji Haryati.

Halaman
1234

Berita Terkini