Laut Natuna

Kapal Milik China Masih di Natuna, Panglima TNI Perintahkan Pesawat Tempur F-16 Ikut Berjaga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerbangan pesawat tempur TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, ke Natuna, Selasa (7/1/2020).

Indonesia dan China sudah melakukan komunikasi di lapangan, namun belum mencapai titik temu.

Peristiwa itu bermula ketika kapal pencari ikan danĀ coast guardĀ China berlayar di kawasan Perairan Natuna.

Berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, Natuna merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes kepada China melalui Duta Besarnya di Jakarta.

Sementara itu, TNI dan Bakamla terus disiagakan di Perairan Natuna untuk memantau kondisi keamanan.

Kendati telah melayangkan nota protes, kapal milik China masih terus beroperasi di Perairan Natuna.

"Yang jelas tadi pagi sudah laporan Menlu, bahwa masih ada coast guard mereka (China) di sekitar situ. Ada satu di luar, ada dua yang perkuatan di atas, di Pulau Nansha. Mungkin akan ada pergantian patroli mereka," ujar Taufiq di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).

Selain itu, Taufiq membenarkan bahwa kapal nelayan China juga masih berada di Natuna. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:

Berita Terkini