Pada bulan Juni, Trump hampir meluncurkan serangan militer pada fasilitas yang dijalankan oleh Pengawal Revolusi - yang AS tetapkan sebagai organisasi teroris pada bulan April.
Ketegangan tampaknya mereda dalam beberapa pekan terakhir.
• Info BMKG: Peringatan Dini Cuaca Sabtu 04/01/20, DKI Masih Waspada, Hujan Petir Berpotensi Terjadi
Tetapi pada Desember 2019, Washington menyalahkan milisi yang didukung Iran karena menembakkan rentetan roket ke sebuah pangkalan di Irak yang menampung pasukan AS.
Serangan tersebut menewaskan seorang kontraktor sipil Amerika.
Kematian itu memicu serangan udara terhadap Kata'ib Hizbollah, seorang milisi Irak yang pro-Iran.
Serangan itu menewaskan 25 pejuangnya yang pada gilirannya menyebabkan serangan balasan pada hari Selasa di kedutaan AS di Baghdad.
Subscribe Tribun Manado Official