Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sedih bercampur marah. Itu yang dirasakan Djefrit Panggili (50) kala berada di Puskesmas Poigar, Bolaang Mongondow, Selasa (31/12/2019).
Di hadapannya jasad sang istri, Pendeta Imelda Lumetu terbujur kaku.
Tak jauh dari situ, sang anak, Teofani Panggili tengah mengerang kesakitan.
Ia mengalami patah kaki.
• 7 Fakta di Balik Tabrakan Tewaskan Pendeta Imelda: Kronologi, Opa Komsi Batal Cuci Darah, Foto-foto
• Detik-detik Kecelakaan Maut di Poigar Tewaskan Pendeta Imelda Lumetu, Mobil Livina Berputar-putar
Keduanya korban lakalantas maut di Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong, Selasa (31/12/2019) pukul 6.45 Wita.
Djefrit, Imelda dan Teofani semobil dalam mobil Xenia putih bernopol DB 1638.
Djefrit yang menyetir. Imelda duduk di depan. Teofani di tengah. Mobil tersebut menabrak mobil
Grand livina warna Merah maron DM 1683 AE yang dikendarai Junsarno Luan (34).
Sebelumnya mobil Luan hilang kendali, berputar - putar kemudian pindah ke jalur mobil yang dikendarai Djefrit.
Air mata Djefrit mengalir deras. Jerit kesedihan keluar dari mulutnya.
Di puskesmas tersebut terdapat pula Luan, sopir yang mengendarai mobil maut tersebut.
Dikenal sebagai guru dan menjalani kehidupan rohani seperti istrinya, dalam keadaan itu, sisi manusiawinya muncul.
Nyaris ia menghantam Luan. "Ngana beking apa tape istri," kata dia sambil menuding Luan seperti ditirukan perawat Puskesmas.
Untungnya anggota polisi dapat mencegah.
Djefrit diminta tenang. "Selesaikan baik-baik saja," kata dia.