"kalau ini perusahaan TBK memberi suvenir ke publik kan suvenir itu bukan sesuatu yang mewah."
"Tapi kalau sampai ada rapat perusahaan tertutup di mana selalu bagi-bagi suvenir di kementerian ini, akhirnya enggak objektif."
"Coba bayangkan 800 perusahaan BUMN, rapat umum di gedung ini masing2 memberi hadiah handphone terbaru dan tv," imbuhnya.
Erick Thohir menegaskan bahwa kebijakan pembagian suvenir yang terlalu mahal tidak diperlukan oleh Indonesia.
"Menurut saya enggak usah lah,"lanjutnya.
Video dapat dilihat di menit 6.55
(TribunWow.com/Anung Malik)