Sementara itu, Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan menambahkan, daerah tersebut memang merupakan habitat buaya.
Dengan adanya kejadian ini, sambungnya, menambah panjang deretan kasus konflik antara manusia dengan satwa yang dilindungi.
Dijelaskannya, pada tahun 2019, ada 27 kasus sudah menelan korban sampai 8 orang meninggal akibat berkonflik dengan satwa liar, seperti harimau, gajah, beruang madu, babi hutan dan buaya.
"Kebanyakan hal itu disebabkan manusia yang masuk ke habitat satwa liar. Bukan satwa yang menyerang, tapi manusia yang masuk. Kejadian ini, sama dengan yang ada di Dempo, Pagaralam, Lahat dan OKU. Berulang kali dilakukan peringatan tapi tetap saja terjadi," ujarnya.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang diĀ Tribunnews.com