News

Gara-gara Prabowo, Presiden Marahi Menlu dan Panglima, Cerita Soeharto soal Bandara Soekarno-Hatta

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soeharto dan Habibie berbagi lelucon dengan beberapa menteri baru pada upacara pelantikan di Istana Merdeka, Senin, 16 Maret 1998.

Jasa besar Soekarno bagi bangsa Indonesia memang tidak dapat dipungkiri lagi.

Bersama M Hatta, Soekarno telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 silam.

Oleh karena itu, bersama M Hatta, Soekarno pun digelari sebagai Pahlawan Proklamator.

Pidato Presiden Soekarno (Kolase foto: via Wordpress.com/tribunnews)

Selain sebagai Proklamator, Soekarno juga dikenal sebagai Presiden pertama Indonesia.

Era kepemimpinan Soekarno mengalami senjakala pada dekade 60-an.

Selang beberapa tahun kemudian, Soekarno pun wafat.

Oleh presiden yang memimpin saat itu, Soeharto, jenazah Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Terkait hal ini, seorang aktor yang pernah memerankan sosok Soeharto di film "Pengkhianatan G30S/PKI", Amoroso Katamsi, pernah angkat bicara.

Hal itu sebagaimana yang tertulis dalam buku "Pak Harto The Untold Stories".

Amoroso mengatakan, dia pernah menanyakan hal itu kepada Soeharto.

Menurut Amoroso, terdapat sejumlah hal yang disampaikan Soeharto terkait alasan memakamkan Soekarno di Blitar.

Satu di antaranya karena di sana, jenazah Soekarno bisa dimakamkan dekat dengan sang ibu.

"Ketika Bung Karno meninggal mau dimakamkan di mana, karena ketika itu terdapat berbagai masukan dari keluarga beliau. Tetapi saya ingat bahwa Bung Karno adalah orang yang sangat menghargai ibunya. Jadi saya putuskan beliau dimakamkan dengan ibunya di Blitar," kata Amoroso, menirukan Soeharto.

Selain itu, hal tersebut juga sebagai bentuk penghormatan Soeharto kepada Soekarno.

Sebab, Amoroso pernah menanyakan sesuatu kepada Soeharto terkait perannya dalam film "Trikora".

Halaman
1234

Berita Terkini