"Saudara-saudara sekalian, kita siapkan. Saudara Airlangga menyatakan siap, kita siapkan saudara Airlangga, kita siapkan ladangnya, kita siapkan bangsa Indonesia untuk meneima calon dari partai Gokar menjadi Presiden Republik Indonesia 2024 yang akan datang. Apakah suadara-saudara siap?" ucap Ical.
"Siap," seru ribuan peserta Munas.
Ical menyampaikan tiga poin dalam kapasitasnya sebagai ketua dewan kehormatan. Yang pertama, menerima sepenuhnya laporan pertanggungjawaban Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kedua, mencalonkan dan memilih kembali Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar sampai dengan 2024.
"Yang ketiga sama-sama kita mempersiapkan agar Partai Golkae mempunyai calon presiden sendiri pada 2024 yang akan datang," imbuh Ical.
Didorong sebagai calon presiden 2024, Airlangga masih malu-malu. Ia tidak menjawab tegas apakah siap mencalonkan diri. Airlangga memilih untuk menunggu hasil Munas Partai Golkar pada Jumat (6/12) mendatang. "Saya rasa kita menghadapi Munas dulu," kata Airlangga saat ditanya soal kesiapan menjadi calon presiden 2024.
Airlangga hanya mengucap syukur, lantaran mendapatkan dukungan dari Aburizal Bakrie untuk maju pada perhelatan demokrasi 2024. Namun, ia kembali enggan menjawab siap atau tidak.
• Serapan Dandes di Minahasa Tenggara Capai 90 Persen
"Kalau dorongan Alhamdulillah. Tetapi tentu kita melihat proses-proses yang ada," ucap Airlangga.
Airlangga memilih fokus untuk membesarkan Partai Golkar. Sebagai partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. "Supaya lancar, selesai, dan program jangka pendek terkait dengan Omnibus Law di bidang Cipta Karya di bidang perpajakan sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terjaga baik dan lapangan kerja bisa tersedia," kata Airlangga.
Kubu Bamsoet
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa kubu Airlagga Hartarto akan mengakomodir kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam kepengurusan DPP Golkar maupun alat kelengkapan dewan (AKD). Sebelumnya kubu Bamsoet mengatakan bahwa selama ini tidak diakomodir oleh Airlangga.
"Pak Airlangga kan selama ini akomodatif. Jangankan urusan AKD. Pak Bamsoet jadi ketua MPR saja dia rekomendasikan," kata Dedi.
Dedi yakin Airlangga akan mengakomodir karena memiliki kewenangan ikut menyusun kepengurusan DPP Golkar serta mengatur Alat Kelengkapan Dewan (AKD)."Pak Airlangga bisa melihat apa yang jadi keputusan dasar pada era kepemimpinan barunya. Itu kan hak prerogatif beliau," ujarnya.
Sesuai semangat awal, Dedi mengatakan bahwa Munas mrupakan ajang rekonsiliasi ANTARA kubu bamsoet dengan kubu Airlangga. Munas menjadi tonggak kebijakan partai didorong untuk diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
"Ya kita serahkan sepenuhnya pada para pemegang mandat, terutama ketua umum yang menyusun komposisi," katanya.
Selain itu Dedi yakin bahwa Airlangga akan terpilih menjadi Ketua Umum Golkar. Hal itu lantaran Bamsoet sebagai penantang terkuat memilih mundur dari pencalonan.