Partai Golkar

Calon Ketua Umum Golkar, Bamsoet & 4 Tokoh Lainnya, Ada Kader Muda, Tanpa Airlangga, Siapa Saja?

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Partai Golkar

Bamsoet mengaku meminta doa restu dari PBNU untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum partai Golkar. 

Hal ini dilakukan Bamsoet di sela-sela kunjungan pimpinan MPR ke kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019). 

Usai pertemuan, Bamsoet mengaku telah mendapat doa restu dari Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.

"Saya juga didoakan sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Bamsoet di kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Bamsoet dapat restu PBNU maju Caketum Partai Golkar (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Seperti diketahui, Partai Golongan Karya (Golkar) sekarang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024, Airlangga Hartarto. 

Mantan Ketua DPR ini mengaku pernah melakukan hal yang sama saat dirinya mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI-Polri (FKPPI).

"Dulu saya sukses setelah bersilaturahmi ke PBNU, semoga sekarang juga sukses lagi," ucap Bamsoet.

Menanggapi pernyataan Bamsoet, Said Aqil, menyeru menang hingga tiga kali. Said Aqil tidak menjelaskan perihal ucapannya tersebut.

"Menang, menang, menang," kata Said.

Selain Bamsoet, dalam kunjungan ini hadir pula pimpinan MPR lainnya, yakni Ahmad Basarah, Hidayat Nur Wahid, Jazilul Fawaid, dan Fadel Muhammad. (Tribunnews,com)

Tantangan 

Catatan menunjukkan, Golkar pernah menempati peringkat kedua dalam perolehan kursi DPR, yakni pada pemilu 2009.

Sayangnya, saat itu Partai Golkar gagal merebut kursi Ketua DPR, dan juga luput merebut kursi Ketua MPR.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Golkar Minsel Tetty Paruntu dan James Arthur Kojongian (Istimewa)

"Oleh karena itu, secara politis bahkan bisa disebutkan jika, sebagai pimpinan Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang paling berperan dalam mengembalikan kursi Ketua MPR kepada kader terbaik partai sekarang ini," ujar dia.

Di tengah terjadinya erosi semangat kebangsaan, menurunnya nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, bela negara dan militansi kebangsaan di dalam berbagai kehidupan dan lapisan masyarakat, naiknya Bamsoet ke tampuk pimpinan tertinggi MPR merupakan tantangan tersendiri.

Halaman
1234

Berita Terkini