Orasi Arie Gumilang ini pun mendapat tanggapan keras dari intelektual muda NU, Mohamad Guntur Romli.
Menurut politisi Partai Solidarita Indonesia itu, pidato orang yang ada di dalam video tidak menunjukkan seorang pegawai BUMN yang profesional.
"Lebih terkesan sebagai provokator yang reaktif pada informasi yang belum valid dan detail," ujar tokoh feminis Indonesia ini.
Guntur Romli mengatakan, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi ke BUMN apa Ahok akan bergabung, entah ke Pertamina, PLN atau BUMN yang lain.
"Baik jabatannya sebagai komisaris atau sebagai direksi belum ada kejelasan namun Ketua Serikat Pekerja Pertamina itu sudah melakukan gerakan penolakan yang menghasut, mulai dari meme, spanduk, demo dan pertemuan yang harusnya tidak dilakukan oleh pegawai yang menjunjung tinggi profesionalitas," jelasnya.
Orang tersebut bahkan menyebut Ahok sebagai residivis. Menurut Guntur Romli, ini adalah pembunuhan karakter dan fitnah. Karena istilah residivis hanya bisa digunakan pada 'penjahat kambuhan' yang dihukum atas kasus kejahatan yang berkali-kali.
"Contohnya Rizieq Shihab bisa disebut residivis karena sudah dua kali di penjara untuk jenis kasus kejahatan yang sama. Ahok tidak bisa disebut residivis karena baru sekali divonis kasus penodaan agama yang saat kental aroma politisnya dan bukan terkait kasus korupsi," terang Guntur Romli.
Guntur Romli mengatakan, Menteri BUMN dan Direksi Pertamina harus memanggil orang yang melakukan orasi tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadapnya.
"Menteri BUMN dan Direksi Pertamina harus memanggil orang itu dan menjatuhkan sanksi karena membuat gaduh, menghasut dan melakukan pembunuhan karakter berdasarkan informasi yang belum valid," ujarnya.
Selain Arie Gumilar ada juga nama Rizal Ramli yang ikut menolah Ahok sebagai Dirut BUMN.
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu menyebut, rencana Ahok masuk BUMN hanya akan menambah masalah baru.
"Saya bingung Pak Jokowi cari masalah baru," kata Rizal Ramli saat ditemui di Hotel Borobudur, Jumat (15/11/2019).
Menurut Rizal Ramli, saat ini sudah banyak masalah yang ada di Indonesia yang perlu diselesaikan.
Pengangkatan Ahok BTP sebagai bos perusahan BUMN hanya akan menambah kontroversi yang tidak perlu.
"Masalah Indonesia ini sudah banyak. Ini (Ahok) orang bermasalah yang hanya akan menimbulkan kontroversi yang enggak perlu," ungkap Rizal Ramli, dikutip dari Kompas.com.
• Wakil Ketua DPRD DKI Sebut Pemilihan Wakil Gubernur Sebaiknya Ketok Dulu APBD 2020