Hari Pahlawan

Selain Bung Tomo, Inilah Para Tokoh yang Ikut Berperan pada Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Sutomo (Bung Tomo) - Pahlawan Nasional - Pembangkit Semangat Rakyat Pertempuran 10 November 1945. 'Bung Tomo berpidato Pada Rapat Umum B.P.R.I di Surabaya, Pada Tgl 20 Mei 1950'

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah sederet tokoh yang berjasa mengambil peran penting dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Selain Bung Tomo (Sutomo), ada sejumlah tokoh penting yang terlibat dalam pertempuran yang menewaskan Jenderal tentara Inggris, Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby di Surabaya.

Memang, pertempuran yang terjadi di Surabaya selalu identik dengan sosok Bung Tomo.

Seperti yang diketahui, pertempuran Surabaya menjadi perang terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia, pasca Indonesia menyatakan kemerdekaannya.

Tanggal 10 November 1945 merupakan puncak pertempuran di Surabaya.

Tepat di tanggal itulah, diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional.

Bung Tomo memiliki peranan penting dalam membakar semangat para pejuang Surabaya melalui pidatonya.

Bung Tomo yang menonjol dengan pidato agitatifnya ketika arek-arek Suroboyo berjibaku melawan tentara Sekutu dan Belanda.

'Merdeka atau Mati' adalah pekikan heroik yang dikenal hingga saat ini.

Bung Tomo (Warta Kota)

Namun, ada beberapa tokoh lain yang juga berperan dalam pertempuran yang menyedot mata dunia.

Dilansir dari beberapa sumber artikel, berikut tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Surabaya.

1. Moestopo

Moestopo dijuluki sebagai pemberontak oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

“Memang, lebih baik berontak mati dalam perjuangan daripada dijajah bangsa asing lagi,” ujar Moestopo kepada Bung Karno dan Bung Hatta di Surabaya sebelum perang meletus, dikutip dari buku Pertempuran 10 November 1945 dilansir dari Surya.co.id

Moestopo adalah orang yang membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Ia juga mengangkat dirinya sebagai Menteri Pertahanan At Interim.

Keputusannya tersebut membuatnya mampu melucuti senjata milik tentara Jepang dan merebut wilayah kekuasaan militer Jepang.

Senjata yang diambil dari pihak Jepang tersebut digunakan sebagai modal perlawanan pejuang pertempuran Surabaya.

Tak hanya itu, Meostopo merupakan tokoh sejarah yang secara tegas menolak Inggris mendarat di Surabaya.

Profil Bung Tomo, Pahlawan Pembangkit Semangat Rakyat Indonesia pada Pertempuran 10 November 1945

2. Mayjend Sungkono

Mayjend Sungkono memiliki andil yang besar dalam perang habis-habisan yang terjadi selama dua puluh hari.

Sama halnya dengan Bung Tomo, ia juga dianggap mampu menyulut semangat para pejuang dengan pidatonya.

Sungkono merupakan komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) saat itu.

Ia memimpin langsung pertempuran yang terjadi di seluruh kota hingga Surabaya.

Sejarah Hari Pahlawan - 3 Kesalahan Mallaby dalam Pertempuran Surabaya yang Menyebabkannya Terbunuh

3. HR Mohammad Mangoendiprodjo

HR Mohammad Mangoendiprodjo ikut melawan pasukan sekutu bersama Bung Tomo, Moestopo, dan pejuang lainnya.

Muhammad Mangundiprojo diangkat oleh Jenderal Oerip Soemohardjo sebagai pimpinan TKR Divisi Jawa Timur dan melakukan kontak biro dengan pasukan Sekutu pada 28 Oktober 1945.

Dilansir dari Wikipedia, Muhammad turut dalam mobil patroli bersama Brigadir Mallaby untuk melihat kemajuan gencatan senjata.

Rombongan ini berhenti di Jembatan Merah di depan Gedung Internatio.

Di dalam gedung itu, tentara Inggris dari kesatuan Gurkha sedang dikepung oleh pemuda-pemuda Indonesia untuk diminta menyerah.

Muhammad lantas masuk ke dalam gedung yang dikuasai Inggris untuk melakukan negosiasi.

Tanpa disangka, Muhammad malah disandera oleh tentara Gurkha dan terjadilah tembak-menembak antara tentara Inggris dan pemuda Surabaya.

Mallaby tewas dalam mobilnya yang meledak dan terbakar.

Muhammad merupakan tokoh yang menolak ultimatum dari Inggris setelah tewasnya Mallaby.

Muhammad juga memipin pertempuran melawan Sekutu selama perang terbuka 22 hari.

Jelang Hari Pahlawan - Jenderal Mallaby Tewas jadi Pemicu Lahirnya Perang Surabaya

4. Abdul Wahab

Abdul Wahab berperan mengabadikan peristiwa perobekan bendera di atap gedung Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit).

Ia merupakan seorang fotografer.

Dilansir dari TribunJogja, tak hanya foto saat peristiwa perobekan, Abdul juga mengabadikan gambar ketika pemuda Surabaya hendak berangkat ke hotel membawa senjata bambu runcing dan parang.

Foto saat Bung Tomo berpidato di hadapan arek-arek Surabaya juga berhasil ia abadikan.

Abdul Wahab mati-matian untuk mempertahankan roll film tersebut.

Bahkan, ia ke luar dari Surabaya untuk menyelamatkan diri.

Namun sebelum pergi, sang ibu memberikan roll film yang dititipkan Abdul Wahab ke Hanifah.

Ia kemudian menyimpannya di ikat pinggang.

Setelah sampai di Sidoarjo, ia kemudian pergi ke Malang dengan diantar seorang teman.

Di sanalah ia bertemu dengan kakaknya dan menyerahkan roll tersebut.

Sejarah Hari Ini: Peran Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November 1945, Pembangkit Semangat Rakyat RI

• Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Sejarah Pertempuran Ternyata Dimulai di Tempat Ini

• Peristiwa 10 November: Kisah Lahirnya Hari Pahlawan, Pertempuran Surabaya Jadi Cikal Bakal

Follow Instagram @tribun_manado:

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tak Hanya Bung Tomo, 4 Tokoh ini Juga Berperan dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, https://jatim.tribunnews.com/2017/11/10/tak-hanya-bung-tomo-4-tokoh-ini-juga-berperan-dalam-pertempuran-10-november-1945-di-surabaya?page=all.

Berita Terkini