Pelaku ditemukan dalam kondisi tergantung dengan posisi tali di leher.
Jasad pelaku pembunuhan istri itu pertama kali ditemukan oleh petani captikus.
Kapolres Minahasa, AKBP Denny Irawan Situmorang, melalui Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Sugeng Wahyudi, mengatakan, pihaknya mengetahui keberadaan pelaku, dari petani cap tikus.
"Kami tahu keberadaan Domme di perkebunan dari petani cap tikus yang hendak mencari aren di kebun," katanya.
Ditambah lagi sang petani menemukan mobil hitam bernomor polisi DB 1776 BC yang dikendarai pelaku.
Mendapat informasi keberadaan pelaku yang tewas dalam keadaan gantung diri, kemudian petugas ke lokasi perkebunan tersebut.
"Kami dapat informasi bahwa pelaku sudah tewas gantung diri," katanya.
7. Motif Pembunuhan
Domme Jhein Rorie pelaku pembunuhan istri yang juga ditemukan dalam kondisi tergantung itu diduga membunuh sang istri karena ketahuan memiliki wanita idaman lain (WIL).
Pelaku dan korban kemudian terlibat cekcok.
Diduga pelaku kalap hingga akhirnya membunuh sang istri dengan parang.
"Kita dapat informasi dari selingkuhan pelaku, pelaku katanya sempat curhat pada selingkuhannya sebelum mengakhiri nyawanya di perkebunan," kata Kapolres Minahasa, AKBP Denny Irawan Situmorang, melalui Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Sugeng Wahyudi.
Lanjut Sugeng, menurut informasi bahwa suami istri ini sering cekcok, katanya karena kehadiran orang ketiga.
"Nah diduga karena orang ketiga sehingga cekcok terjadi dan berujung pada kejadian fatal ini," kata Kasat Reskrim.
Domme membunuh korban yang merupakan istri dari pelaku dengan menggunakan parang di kamar belakang rumah.
Dari belakang rumah kemudian, pelaku menyeret korban ke kamar mandi dan menghabisi nyawa korban.
"Ini termasuk pembunuhan sadia yang terjadi," kata mantan Katim Resmob Jatanras Polda Sulut. (Tribunmanado.co.id/Indri Panigoro/Ferdinan Ranti)
Tonton: