Renungan

Anak-Anak Allah Hidup dalam Kebenaran

Penulis:
Editor: Maickel Karundeng
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-Anak Allah Hidup dalam Kebenaran

Pdt Joli Sondakh

Garis-garis besar pokok-pojok pikiran/renungan  1 Yohanes 2:28-3:10.

Tema : Anak-anak Allah Hidup dalam Kebenaran

Penulis Kitab 1 Yohanes ialah Yohanes.
Tahun Penulisan: 85-95 M.

Latar Belakang Kitab: 1 Yohanes.

-Beredarnya ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus. Ajaran tentang Kristus mereka tidak mengakuinya. Alamat surat Yohanes ditujuhkan kepada anak-anak atau orang percaya di Efesus. Yohanes menulis supaya menangkal doktrin yang salah tentang Yesus yang diajarkan oleh guru-guru palsu.

-Mereka memutarbalikan Injil yang menolak tentang hidup kekal.
-Ada yang sudah percaya kepada Kristus namun meninggalkan persekutuan jemaat (1 Yoh 2:19).

MEMAHAMI TEMA.
1. Yang dimaksud dengan anak-anak Allah adalah mereka yang mengaku percaya kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus.
2. Anak-Anak Allah. Hal ini sama dengan memahami Yoh 1:12. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
2. Sebagai orang percaya harus hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Kebenaran yang pertama adalah semua yang di perintahkan oleh Tuhan sesuai kesaksian Alkitab.

POKOK-POKOK PIKIRAN 1 YOHANES 2:28-3:10.
1 Yoh 2:28-29. Supaya orang percaya yang disebut oleh penulis sebagai anak-anakku. Bagaikan orang tua memberi nasihat kepada anak-anaknya. Penyebutan anak-anak bukan golongan masih anak kecil tetapi ditujuhkan kepada mereka yang sudah menjadi percaya kepada Kristus. Syaratnya ialah mereka yang percaya harus tinggal di dalam Kristus. Apa gunanya tinggal dalam Kristus yaitu memperoleh keberanian dan tidak usah malu pada hari kedatangan-Nya. (Ada unsur Eskatologi). Tinggal di dalam Kristus hendaknya juga melakukan kebenaran.

1 Yoh 3:1-3. Kebenaran adalah Bapa Sorgawi kita dan kita menjadi anak-anak-Nya. Luar biasa kitab Yohanes memberi kedudukan yang sangat istimewa yaitu menjadi anak Allah. Menjadi anak Allah adalah landasan dari iman dan kepercayaan kita kepada Allah. Sebagai anak-anak Allah, kita adalah ahli waris Allah dan menjadi waris bersama Kristus. Hidup sebagai anak-anak yang menaruh harap kepada Kristus namun orang percaya harus menyucikan diri atau hidup kudus.

1 Yoh 3:4-6. Anak-anak Allah harus menjauhi perbuatan dosa dan tidak boleh melanggar hukum Allah. Apabila orang percaya yang berbuat dosa maka yang sanggup menghapus dosanya hanya ada dari Allah di dalam Yesus Kristus. Dan tidak ada dosa dalam diri Yesus. Apabila sudah berada di dalam Dia, maka dosa juga tidak ada. Numun mereka yang berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.

1 Yoh 3:7-10. Jangan dipengaruhi oleh orang yang suka menyesatkan atau suka menyimpang dari kebenaran. Yohanes menegaskan bahwa yang tetap berbuat dosa ialah berasal dari iblis yang memang sejak manusia di tempatkan di taman eden telah merusak hubungan manusia dengan Allah.

Syukur Yesus datang dan hadir dan hidup di dunia mampu mengalahkan kuasa iblis. Dan iblis tidak berkutik. Selanjutnya setiap orang yang lahir dari Allah ialah manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah supaya tidak berbuat dosa.

Walaupun manusia masih saja berbuat dosa. Yang menarik dibagian ini adalah benih Ilahi ada kepada anak-anak Allah. ( Teologi: Benih Ilahi.

Apakah orang kristen yang sudah percaya kepada Yesus Kristus lalu ia berbuat dosa maka dengan sendiri hilang keselamatan atau hilang anugerah yang dia sudah terima. Tentu tidak hilang kecuali murtad. Namun kita tetap diingatkan untuk tidak berbuat dosa). Khusus ayat 10 memberi pengajaran bahwa ada perbedaan antara anak-anak Allah yang melakukan kebenaran dan mengasihi. Sedangkan Anak-anak Iblis tidak berasal dari Allah. Iblis memang ingin memutarbalikan kebenaran.

Iblis suka melakukan dosa. Bersyukurlah anak-anak Allah harus hidup dalam kebenaran.
APLIKASI DAN REFLEKSI FIRMAN UNTUK MASA KINI.
1. Sungguh kita bangga karena orang percaya disebut Anak-anak Allah. Walapun secara manusia kita lebih bangga menjadi anak presiden atau anak pejabat. Kita anak-anak Allah adalah anak-anak yang sudah menerima keselamatan.

2. Sebagai anak-anak Allah yang telah dipilih dan ditetapkan untuk menerima anugerah keselamatan hendaknya juga hidup dalam kebenaran sepeti tinggal dalam Yesus untuk setia beribadah dan menyembah Tuhan Allah dalam Yesus Kristus serta mempraktekan kasih terhadap sesama nanusia.

3. Orang Kristen di Indonesia khususnya di daerah tertentu sering mengalami perlakuan diskrimintatif. Kita tetap yakin bahwa Tuhan Allah dalam Yesus, tidak mau membiarkan Indonesia ini hancur karena radikalisme dan intoleran. Sebelum kemerdekaan Indonesia pemuda Indonesia dari segala suku dan agama telah bertekat dengan sumpah pemuda yang dicetuskan pada tgl 28 Oktober 1928. Yaitu Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia. Rasisme tidak ada waktu itu.

4. Gereja tetap mempunyai keberanian untuk menyuarakan suara kenabiannya dan kebenaran sesuai benih Ilahi. Gereja juga tetap melawan kuasa Iblis yang ingin menghancurkan gereja. Kuasa iblis tidak akan pernah menang sekalipun gerakkannya masih ada.

5. Kita tidak akan kehilangan ahli waris sebagai anak-anak Allah namun kita dituntut untuk menjauhi perbuatan dosa. Kita tetap melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan dan sesama manusia. Amin.(fer)

Daftar Bacaan
1. Alkitan edisi Studi.
2. Alkitab Hidup Berkelimpahan.
3. Pengantar PB
4. Tafsiran Kitab 1, 2, 3 Yohanes

Penulis. Pdt Joli Sondakh.M.Th.M.PdK

Berita Terkini