Sopir Ojek Daring Mahir Elektronik
Pada pukul 11.00 WIB di Kota Bandung, tim Densus 88 menggeledah sebuah rumah di Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong. Rumah tersebut dihuni oleh RF, seorang terduga teroris yang telah ditangkap.
Dari penggeledahan itu Densus 88 mengambil sejumlah barang. Aliyudin, ketua rukun warga setempat, menuturkan barang-barang tersebut dimasukkan ke sejumlah kardus.
"Tadi barang-barang yang disita dimasukkan ke kardus. Ada sekitar tiga kardus," ujar Aliyudin.
Aliyudin mengakui RF adalah warganya, namun demikian RF dikenal sebagai orang yang jarang bergaul. Siti, warga setempat, menuturkan RF, yang berprofesi sebagai sopir ojek daring, telah menikah dan memiliki dua orang anak.
"Kalau mau jihad, lebih baik urus istri dan anak, mendampingi, membina. Bukan terlibat teror kalau mau jihad," kata Siti.
Asep, tetangga RF, mengatakan RF dikenal memiliki keahlian memperbaiki peralatan elektronik. RF membuka jasa memperbaiki peralatan elektronik di rumahnya.
"Dia buka servis alat elektronik dan ponsel. Plangnya ada di rumah, tapi dia itu jarang bergaul meski kami memang mengenal dia," ujar Asep.
Pamflet Ajakan Perang
Selain di Bandung, Densus 88 menggeledah dua rumah di Waringinrejo, Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (16/10). Densus 88 menemukan sejumlah buku terkait radikalisme dari penggeledahan tersebut.
Kepala Desa Cemani Hadi Indrianto turut menyaksikan penggeledahan tersebut. Penggeledahan pertama dilakukan di rumah di Jalan Murai RT 02 RW 22 yang berkaitan dengan terduga teroris AS.
"Di rumah tersebut ditemukan buku-buku tentang perang. Ada juga pamlet terkait ajakan perang melawan thogut," kata Hadi.
Di lokasi kedua di Gang Manggis II RT 04 RW 21, polisi menemukan sejumlah buku terkait radikalisme. "Ditemukan buku-buku terkait perang. Ada pamflet yang sama. Tidak ada barang bukti lain," ujar Hadi. (Tribun Network/dit/Tribun Jateng/Tribun Jabar)