TRIBUNMANADO.CO.ID - Tanggal 5 Oktober 2019 diperingati sebagai Hari Ulang Tahun TNI ke-74.
Penentuan 5 Oktober sebagai Hari ABRI pun memiliki sejarah panjang.
Sejarah terbentuknya TNI sama dengan umur bangsa Indonesia.
Bahkan sebelum Indonesia merdeka, Tentara Nasional Indonesia telah dirintis.
Tentara Indonesia mengalami beberapa fase, hingga menjadi TNI.
Pada awal dibentuk bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR), berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), kemudian berubah lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca: Kisah Miris Pabrik Bayi, Wanita Diculik, Dirudapaksa, Hamil, Hingga Anaknya Dijual Rp 12 Juta
Baca: Seorang Suami Habisi Nyawa Istri saat Tidur, Diduga Karena Cemburu hingga Nekat Dustai Mertua Begini
Baca: Mantan Kapolri Ini Tolak Tawaran jadi Menteri Jokowi hingga Dubes, Karena Ingin Bebas Merdeka
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Dalam sejarahnya, pada masa Demokrasi Terpimpin hingga masa Orde Baru, TNI pernah digabungkan dengan Polri.
Penggabungan ini disebut dengan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Selain menjaga NKRI, tugas TNI kini juga berkembang untuk menumpas teror.
Nah TNI kini juga memiliki pasukan-pasukan elite khusus yang siap menghadapi teroris
Meski jarang dipublikasikan, pasukan anti teror TNI adalah satuan spesial dan misterius yang terbentuk dari sari pasukan khusus di tiap matra TNI.
Sebagai gambaran masing-masing matra TNI, Angkatan Darat (TNI AD), Angkatan Laut (TNI AL) dan Angkatan Udara (TNI AU) memiliki satuan atau komando pasukan khusus.
Bila TNI AD memiliki Kopassus, TNI AU memiliki Paskhas, sedangkan TNI AL memiliki Kopaska dan Taifib.
Nah dari komando pasukan khusus di tiap matra itulah dipilih pasukan terbaik yang kemudian dibentuk menjadi pasukan khusus anti teror.
Berikut ini pasukan khusus anti teror yang dimiliki Indonesia :
1. Sat 81 Kopassus
Satuan 81 Kopassus merupakan pasukan TNI yang memiliki tugas untuk penanggulangan Teror disebut sebagai satuan anti teror pertama yang dimiliki Indonesia.
Sat 81 Gultor adalah satuan yang ada didalam tubuh Kopassus TNI Angkatan Darat.
Didirikan pada tanggal 30 Juni 1982, Sat 81 Gultor mempunyai prestasi mentereng dalam hal penanggulangan terorisme.
Saat ini satuan ini lebih dikenal sebagai Sat 81dan telah menanggalkan julukan Gultor.
Saking elitnya kesatuan ini para anggota dan persenjataan mereka sangat dirahasiakan keberadaannya.
2. Denjaka
Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka merupakan satuan penanggulangan teror aspek laut milik TNI Angkatan Laut.
Berdiri pada tanggal 4 November 1984, Denjaka sudah malang melintang dalam operasi anti teror di negeri ini.
Terakhir Denjaka ikut dalam pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia.
Anggota Denjaka diambil dari satuan khusus milik TNI AL yang sudah ada, yakni Kopaska dan Yon Taifib.
Sama seperti Sat 81 Gultor, jumlah personil Denjaka sangat dirahasiakan.
3. Detasemen Bravo 90
Detasemen Bravo 90 sekarang bernama Satuan Bravo 90 adalah unit anti teror milik TNI Angkatan Udara.
Satuan Bravo 90 dibentuk pada tanggal 12 Februari 1990.
Para anggota Satuan Bravo 90 diambil dari pasukan khusus angkatan udara Korps Paskhas.
Bersama dua satuan anti teror diatas, Satuan Bravo 90 tergabung dalam Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) BNPT.
Pusdalsis berisi gabungan satuan-satuan anti teror milik TNI-POLRI yang dapat digerakkan sewaktu-waktu jika negara membutuhkan
Baca: Resmi Dirilis, Infinix Hot 8 Tampil dengan Helio P22, Seharga Rp 1,2 Juta, Setara Snapdragon 625?
Baca: Viral Video Pria Melamar Kekasihnya dari Dalam Laut, Malah Tewas Tenggelam
Baca: Pasca Kebakaran Hutan, Warga Temukan Harta Karun yang Diduga Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
SUBSCIBE YOUTUBE CHANNEL TRIBUN MANADO OFFICIAL