Mahasiswa Gen Z Kompak Tolak RKUHP: Begini Cara Marinir Redam Kemarahan Massa

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan marinir TNI AL berusaha menenangkan kemarahan massa mahasiswa di Jakarta, Selasa (24/9/2019) malam.

"Kalau kita lihat, yang demo itu kan mahasiswa ya. Nah, mahasiswa itu berada di antara usia remaja akhir dan dewasa awal, itulah cara mereka menyampaikan aspirasi serta protesnya," jelas Anastasia saat dihubungi detikcom, Selasa (24/9/2019).

Remaja saat ini atau lebih dikenal dengan Gen Z memiliki cara-cara unik tersendiri untuk menyampaikan rasa protesnya. Ia mengatakan biarkan mereka berekspresi dengan cara di zaman mereka saat ini.

"Biarkan mereka melakukan dengan caranya sendiri. Tapi, kita juga harus mengingatkan atau membuat mereka tahu kalau cara seperti ini ada konsekuensinya. Mau itu orang yang suka dan tidak suka terhadap cara mereka," ujarnya.

Baca: 11 Pemain di Tim Terbaik FIFA 2019 Punya Harga Segini, Hanya Kalah dari Skuat 5 Klub Kaya

Anastasia menambahkan, poster atau cara seperti ini juga menjadi pembeda bagaimana cara zaman dulu dan sekarang dalam mengekspresikan aspirasinya melalui aksi demo.

Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dievakuasi ke ruangan Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya yang berada di dalam halaman Gedung DPR. Bamsoet awalnya hendak menemui massa mahasiswa yang sedang berunjuk rasa di depan Gedung DPR.

Bamsoet sebetulnya sempat berjalan ke arah lokasi unjuk rasa bersama Sekjen DPR Indra Iskandar. Dia berjalan dari dalam Gedung DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menuju pintu gerbang, Selasa (24/9/2019) sore.

Namun, saat sampai di air mancur yang berada di halaman Gedung DPR, asap gas air mata terasa menyengat. Bamsoet sempat mengoleskan pasta gigi ke pipinya.

Tapi, karena asap gas air mata begitu menyengat, Bamsoet dan Indra dievakuasi ke ruangan Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya. Belum diketahui apakah politikus Golkar itu jadi menemui massa mahasiswa atau tidak.

Ketua DPR meminta sejumlah mahasiswa mengakhiri unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPR dan sekitarnya, Jakarta. Bambang mengatakan, DPR sudah memenuhi tuntutan mahasiswa dengan menunda pengesahan RKUHP.

"Saya minta kepada teman-teman mahasiswa sebaiknya sudah cukup penyampaian aspirasi yang disampaikan kepada kami, kembali ke rumah masing-masing karena kami sudah memenuhi tuntutan atau aspirasi yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa, yaitu menunda KUHP penunda RUU Pemasyarakatan sebagaimana yang disampaikan kepada kami di DPR," kata Bambang saat ditemui di Kompleks Parlemen.

Seperti diketahui, polisi menembakkan gas air mata karena aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR ricuh sore ini. Polisi awalnya melepaskan water cannon ke massa, namun mahasiswa membalas dengan melemparkan botol hingga kayu dan batu.

Polisi tampak bertahan dengan tameng usai menyemprotkan air melalui water cannon. Karena massa mahasiswa terus melempar, sekitar pukul 16.20 WIB, polisi mengeluarkan tembakan gas air mata.

Massa pun mundur ke arah Semanggi. Meski begitu, sebagian massa ada yang masih berusaha untuk kembali berkumpul di depan Gedung DPR. Kepolisian terus memukul mundur massa mahasiswa menjauh dari sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019) petang.

Kepolisian belum mampu meredam kerusuhan yang terjadi di sekitar Senayan, Jakarta Pusat, Selasa malam. Kerusuhan pecah saat aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kompleks Parlemen Senayan, sore tadi.

Puluhan pasukan TNI AL dari Kesatuan Marinir kemudian diturunkan. Mereka memasuki kerumunan massa yang berada di bawah jembatan layang Senayan, Jakarta Pusat, pada pukul 20.34 WIB.

Halaman
123

Berita Terkini