TRIBUNMANADO.CO.ID - Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) setiap 40 detik sekali satu orang melakukan bunuh diri.
Setiap tahun 800.000 orang meninggal karena bunuh diri.
WHO mengatakan adalah penting untuk membantu orang muda mengembangkan kemampuan menghadapi tekanan hidup.
Sekalipun angka ini hanya kalah dari kecelakaan jalan raya, menurut WHO topik ini jarang dibicarakan.
Padahal dampaknya sangat besar terhadap mereka yang ditinggalkan seperti anak, orang tua, pasangan, teman dan rekan kerja.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika tahun lalu memperkirakaan, satu tindakan bunuh diri bisa berdampak pada 135 orang di sekitar mereka.
Dr. Julie Cerel dari University of Kentucky menyatakn dampak psikiatris pada orang yang terpapar bunuh diri akan lebih besar jika orang itu sangat dekat dengan korban, tak peduli apakah anggota keluarga atau bukan.
Baca: VIRAL, Ular Anaconda Hangus Terbakar di Hutan Kalimantan, Diikat Warga dengan Tali Rafia
Baca: Satu Keluarga Terciduk Isap Sabu Bareng-bareng di Rumah Kosong, Kelimanya Adalah Saudara Sepupu
Baca: Kisah Janda Cantik Pacari Bocah 12 Tahun, Berawal dari Game Online hingga Berhubungan Badan
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Namun terkadang kita berada di pihak yang menghadapi tantangan untuk membicarakan masalah pelik ini.
Tanggal 10 September diperingati dunia sebagai hari Pencegahan Bunuh Diri, dan bagaimana cara terbaik untuk bicara soal topik ini?
Memulai percakapan
Tak ada yang salah atau betul ketika bicara soal perasaan ingin bunuh diri (suicidal feeling). Yang terpenting adalah memulai percakapan, kata Emma Carrington, juru bicara lembaga nirlaba Rethink UK.
"Pertama, kita harus akui ini adalah percakapan yang sulit, dan bukan percakapan sehari-hari. Jika Anda merasa gugup, itu wajar."
"SItuasinya tak akan lebih buruk, karena memang sudah buruk. Maka yang terpenting, mendengarkan tanpa menghakimi."
Bagaimana berbicara dengan orang yang ingin bunuh diri: