TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan sejumlah anggota DPR RI dapil Papua dan Papua Barat ditolak kedatangannya di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya.
Kedatangan Fadli Zon ditolak mahasiswa Papua di Surabaya.
Pendamping mahasiswa Papua menjelaskan alasan penolakan.
Usai pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur Wakil DPR RI Fadli Zon mencoba langsung datang ke asrama untuk mendapat klarifikasi.
Namun diketahui kedatangan Fadli Zon ditolak oleh sejumlah mahasiswa.
Pendamping mahasiswa Papua yang juga Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan Junaedi menjelaskan duduk perkara dari penolakan tersebut.
“Ini kan jadi kayak titik balik, di satu waktu mereka dihinakan dan dinistakan, tau-tau sekarang semua ingin ajak ngomong mereka itu, seperti sesuatu dari ekstrim Utara ke Selatan,” kata Andy dalam tayangan Mata Najwa pada Rabu (22/8/2019).
Baca: Pria Ini Naik ke Atas Tubuh Wanita Yang Tertidur di Kamar Kos, Ancam Dengan Pisau dan Lakukan Ini
Baca: VIRAL VIDEO Perwira Polisi Tampar dan Tendang Anggota Polri -TNI, Ternyata Perayaan HUT
Baca: Disuntik 4 Kali Kakak Ipar, Mawar Hamil 4 Bulan, Terungkap Pengakuan Langsung Korban
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Selama ini kata Andy, masyarakat Papua yang ada di Jawa selalu dicurigai dan dihinakan oleh masyarakat setempat.
“Aksi sedikit salah, diskusi salah, nonton film dicurigai, selalu dituduh saparatis,” kata Andy.
Namun kata Andy, kini ketika permasalahan disorot oleh media, berbondong-bondong seluruh pihak meminta jadwal untuk bertemu termasuk Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
“Gubernur ingin ketemu, Wali Kota ingin ketemu, tadi pagi Pak Fadli Zon ingin ketemu, semua ingin ketemu,” kata Andy.
Andy pun menjelaskan duduk perkara dari penolakan pertemuan tersebut.
“Karena apa, semua yang ingin ketemu gak jelas juga maksudnya apa, mau bikin apa, kalau jelas dulu semua itu baru kita bertemu secara baik-baik,” kata Andy.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya Insiden kerusuhan di sejumlah daerah di Papua Barat disinyalir akibat persekusi dan pernyataan rasisme saat sekelompok ormas menggeruduk asrama mahasiswa asal Papua di Surabaya.