Wacana PNS Ngantor di Rumah, Wagub: Tak Hadir Potong TKD
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sedang mengodok PNS bisa bekerja lebih fleksibel, tidak harus kerja kantor. Wacana ini kemudian disebut PNS 4.0.
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw menegaskan ini baru sebatas wacana, belum bisa diterapkan .
"Belum ada regulasi, " ujarnya dengan nada ketus ketika dikonfirmasi tribunmanado. co. id, Sabtu (13/8/2019).
Wagub mengatakan, sebelum ada regulasi PNS tetap hadir di Kantor
"Harus hadir fisik, harus finger print, anda tidak datang potong TKD (Tunjangan Kerja Daerah)," kata dia.
Ia tak sepakat kemudian PNS harus kerja di rumah, ia menekankan pola yang ada sekarang harus dijalani
BERITA POPULER:
> Buka-bukaan Kivlan Zein-Wiranto hingga Rumor Terbaru Kabinet Jokowi
> Mahfud MD Duga Enzo Sejak Awal tak Memenuhi Prasyarat Jadi Bagian dari TNI: Sebaiknya Diberhentikan
> Dicekoki Miras Hingga Mabuk, 3 Pemuda Merudapaksa Gadis 13 Tahun di Tengah Sawah
"Bukan kerja di rumah, PNS pagi apel dan sore apel," ungkapnya.
Pengamat Pemerintahan Taufik Tunbelaka mengatakan, wacana ini masih terlalu prematur. Masih banyak hal yang perlu dibenahi sebelum kebijakan ini diterapkan.
Pertama, PNS dari atas ke bawah belum siap. Masih sulit mengubah perilaku dan memutus rantai tradisi lama, paling tidak menunjang itu kultur.
SUBSCRIBE VIDEO TRIBUN MANADO:
Di tarik ke belakang sejarah PNS, budaya kerja di Indonesia terutama dunia birokrasi identik dengan kehadiran, kedisiplinan ditandai dengan kehadiran.
Saat ini saja banyak juga oknum PNS masih bermasalah dengan disiplin, kemudian dituntut kinerja dengan pola baru, maka membutuhkan mental dan tanggug jawab.
Sepertinya kebijakan ini ingin menyamai pola kerja swasta yang orientasinyaa pada hasil, bukan cara.
KABAR ARTIS:
> Geram Disebut Jelek dan Tidak Terkenal, Lucinta Luna Ditantang Penyanyi Malaysia Upiak Isil
> Santai, Gading Marten Bongkar Alasan Bercerai dari Gisella Anastasia
> Wirang Sebut Orang Yang Melakukan Teror Sering Hadir di Mimpinya Ruben : Tapi Kamu Tepis Itu Semua