TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Keinginan Front Pembela Islam (FPI), untuk berdialog terkait komitmen terhadap ideologi Pancasila tak digubris pemerintah.
Alasannya yang dibutuhkan saat ini bukan dialog, melainkan kemauan dan tekad untuk mengamalkan dan melestarikan Pancasila.
Pemerintah menutup ruang untuk berdialog dengan organisasi keagamaan Front Pembela Islam (FPI), terkait komitmen terhadap Pancasila.
Baca: SDN 3 Momalia Siap Harumkan Nama Bolsel di FLS2N Sulut
Baca: PDIP Bakal Tunjuk Ketua Harian, Steven Kandouw: Keputusan Ditentukan Ketum
Baca: Cerita dari Pemilik Rumah Korban Angin Puting Beliung, Atap Seng Lenyap, Berharap Hujan Tak Turun
"Kita tidak perlu dialog yang diperlukan adalah komitmen (terhadap Pancasila), apalagi yang didialog kan? Enggak perlu dialog, sudah jelas semua ormas supaya berazaskan Pancasila sesuai dengan undang-undangnya," papar Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Menurut Moeldoko, langkah yang perlu dilakukan FPI saat ini bukan dialog, tetapi mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah dan tidak mengembangkan ideologi selain Pancasila.
"Jangan mengembangkan ideologi lain, sudah itu prinsipnya. Dengan tegas FPI, (harus nyatakan) ideologi saya Pancasila, selesai. Perilaku-perilaku Pancasila, selesai," papar Moeldoko.
Baca: Sat Pol PP Minsel Siaga 24 Jam Pantau Bukit Sasayaban
Baca: Jokowi Larang Rini Soemarno Geser Direksi BUMN, Moeldoko: Semua Menteri Dilarang
Baca: PERINGATAN DINI BMKG: Dampak Badai Tropis Lekima, Waspadai Gelombang Tinggi Berlaku 6-7 Agustus 2019
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, sudah jelas dilarang keberadaannya di Indonesia.
"Negara kita bukan negara Islam. Negara kita ini negara sudah jelas ideologinya, ideologi lain enggak bisa dikembangkan di sini. Sepanjang itu berlawanan dengan ideologi Pancasila, ya harus dilawan," papar Moeldoko.
Sebelumnya, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Ma'arif, menyebut pihaknya siap berdialog dengan pemerintah jika FPI dianggap tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.
Slamet pum mengajak pemerintahan Jokowi berdialog secara terbuka yang disiarkan lewat stasiun televisi.
"Kalau pun dengan kami (FPI) ada yang dianggap tidak sesuai, ya ajak kami bicara, dialog, kalau perlu ayo dialog terbuka, ditayangkan oleh stasiun televisi nasional, ayo, supaya umat bisa paham betul," kata Slamet Ma'arif di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak