Kemudian, ada pula KKR Go Investment Pte Ltd, London Residential II SARL, Natural Plus Holdings Limited, OZ GOJ Sculptor Investments SARL dan investor asing lainnya. Ada juga investor dalam negeri.
Sebut saja PT Astra International Tbk, PT Asuransi Jiwa Sequis Life, PT Chandramahkota Prima, PT Global Digital Niaga, PT Northstar Pacific Investasi, PT Sigmantara Alfindo, PT Union Sampoerna, PT Radianx Capital LP dan lainya.
Kemudian ada Rakuten Europe SARL, Sequoia Capital India Growth Investments, Sisteen Dragonfruit SARL, Tencent Mobilty Limited, WP Gojek Invesments Partnership LP, WP Investments VI BV, dan lainnya.
Para pemegang saham tersebut mempunyai saham dalam seri yang berbeda dengan jumlah yang beragam.
Dengan jumlah per seri antara puluhan juta rupiah hingga puluhan miliar rupiah.
Baca: Anggota Paskibraka Meninggal Mendadak, Ini Tulisan Terakhirnya yang Jadi Firasat Keluarga
Penjelasan Tokopedia
Pihaknya Tokopedia secara tegas membantah mempunyai induk perusahaan di Singapura.
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak menjelaskan memang mempunyai perusahaan di Singapura,
Hanya saja, di Singapura hanya memiliki anak perusahaan
Menurut Nuraini, anak usaha itu didirikan untuk mendukung sebagian upaya riset dan pengembangan induk perusahaan Tokopedia yang ada di Indonesia.
"Kami tidak mempunyai induk perusahaan di negara lain. PT Tokopedia sejak awal selalu beroperasi di Indonesia," ujar Nuraini dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/7/2019).
Dia menambahkan, sejak awal, Tokopedia didirikan selaku PT Indonesia.
Saat ini, Tokopedia terdaftar sebagai PMA, di mana seluruh perizinan dari BKPM sudah didapatkan.
"Seluruh penanaman modal terhadap Tokopedia masuk ke Indonesia sebagai penanaman modal langsung (FDI).
Jadi, seluruh investasi yang diterima Tokopedia masuk melalui induk perusahaan kami di Indonesia," kata Nuraini.