Sekitar sebulan lalu, tambah Musa, dia menimbang bobot Si Jagad dan ternyata mencapai sekitar 1 ton.
"Dan alhamdulillah sudah laku di jual ke orang Garut seharga Rp 85 juta," katanya tanpa menyebut nama pembelinya.
Baca: Idul Adha 2019 - Tips & Cara Simpan Daging Kurban Agar Tetap Awet dan Segar, Simak Selengkapnya
Baca: Bolehkah Menjual Kulit Hewan Kurban, Begini Penjelasannya
Di Lembang Beratnya 900 Kilogram
Sapi simmental seberat 900 kilogram milik Ana Gugum (39) peternak sapi asal Kampung Sukamaju, RT 1/4, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat disebut sempat akan dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban Iduladha tahun ini.
Saat ditemui di kediamannya, Gugum membenarkan hal tersebut.
Ia mengaku sapi yang diberi nama Raja itu akan dibeli presiden melalui Dinas Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat yang memang mengetahui dia memiliki sapi yang besar.
"Awalnya saya mengikuti kontes (sapi), setelah beberapa hari didatangin orang Dispangtan KBB yang akan membeli sapi untuk presiden, tapi sudah dijual ke orang lain," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (25/7/2019).
Gugum mengatakan, sapi miliknya itu sudah dijual Rp 65 juta, padahal Dispangtan KBB membuka penawaran harga Rp 90 juta untuk kurban orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"Jadi saya enggak bisa memberikan karena harganya sudah deal, tinggal pelunasan dengan yang lain, walaupun memang penawaran harganya jauh lebih tinggi dari penawaran awal," katanya.
Ia mengatakan sapi berusia 2,5 tahun ini awalnya berasal dari Kediri, kemudian dirawat selama satu tahun hingga akhirnya memiliki daya jual yang cukup tinggi untuk seekor sapi pedaging.
"Saya terus rawat dan perawatannya juga tidak mudah, saya kasih konsentrat, ampas, kadang dikasih juga jerami. Tapi untuk jerami sekarang sulit karena musim kemarau," kata Gugum.
Kasi Kelembagaan Kesehatan dan Perlindungan Hewan, Dinas Peternakan (Disnakan) KBB, Slamet Wahjoeningrat membenarkan hal itu.
Namun pihaknya hanya memberikan rekomendasi terkait sapi tersebut.
"Betul untuk kebutuhan kurban presiden, tapi tidak jadi karena sudah ada yang membeli. Proses pencarian sapi juga terus dilakukan dan mendapatkan pendampingan dari Kepala UPT Puskeswan dan Lab KBB," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya ingin merekomendasikan sapi terbaik untuk Presiden Joko Widodo dengan cara melakukan tes kesehatan dan fisik terlebih dahulu agar benar-benar laik untuk dijadikan hewan kurban.