Berita Terkini

Bayi 9 Bulan Meninggal Diperjalanan karena Ditolak Rumah Sakit, Ini Bantahan RSUD Daya

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi tewas

Menurutnya, saat pemeriksaan awal yang dilakukan dokter di ruang IGD, bayi tersebut masih dalam kondisi sadar dan baik meski anamnesis keluarga korban menyatakan bahwa bayi tersebut demam dan buang air besar tiga kali sehari. 

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD dengan diagnosa bahwa pasien tersebut febris proevaluasi, kondisi pasien sadar dan baik," ungkap Ansar kepada Kompas.com, Selasa.

BERITA POPULER: PDIP Cuek Nasdem Dukung Anies Maju Pilpres 2024

BERITA POPULER: Jefri Nichol Terancam Hukuman Hingga 12 Tahun Penjara dan Denda Maksimal RP 8 Miliar

BERITA POPULER: PERINGATAN DINI BMKG Kamis 25 Juli 2019, Wilayah Yang Potensi Hujan Petir dan Disertai Angin Kencang

BERITA SELEBERITIS TRIBUN MANADO:

Baca: TERUNGKAP Alasan Dewi Perssik Minta Maaf Lebih Dulu ke Rosa Meldianti: Kalau Perlu Nyawa Saya Beri

Baca: Harmonis, Ahok Gandeng Puput Tampil Bersama, Anak Ahok Beri Pertanda Terima Puput Sebagai Ibu Tiri

Baca: Masih Ingat Eyang Subur? Pria dengan 8 Istri & 25 Kali Menikah, Kini Kondisinya Penuh Tanda Tanya

Ansar menjelaskan, pihaknya memang mengarahkan agar keluarga membawa bayi ke rumah sakit lain dikarenakan ruang IGD di RSUD Daya sedang penuh.

Alasan ini juga disampaikan pihak rumah sakit karena beranggapan bahwa bayi tersebut masih dalam keadaan baik dan sadar. 

"Jadi tidak benar kalau pasien ditolak karena sudah dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga IGD sebelum diarahkan ke rumah sakit lain," ujarnya.

Jadi Tumbal, Bayi Tiga Tahun Nyaris Jadi Korban Ritual Keluarganya

Seorang bayi perempuan berusia tiga tahun nyaris jadi tumbal dalam ritual yang dilakukan keluarganya.

Aksi penyelamatan polisi berlangsung dramatis. Balita tersebut sudah ditempatkan di atas altar.

Keluarga dan pendeta sempat melakukan perlawanan kepada polisi.

Insiden yang nyaris berakhir mengerikan itu terjadi di desa Ganakpara, distrik Udalguri, negara bagian Assam, pada Sabtu (6/7/2019) lalu.

Polisi tiba di lokasi setelah mendapat laporan warga desa yang curiga dengana asap yang mengepul dari rumah seorang guru sains lokal bernama Jadab Saharia.

Diberitakan NDTV, saat polisi tiba, prosesi ritual pengorbanan sudah dimulai.

Saharia bersama anggota keluarganya, baik pria maupun wanita, sudah menanggalkan pakaian mereka.

Seorang anak perempuan sudah ditempatkan di atas altar dadakan.

Halaman
123

Berita Terkini