Begini Gairah Wanita Berbulu Lebat, tapi Ada yang Bikin Hasratnya Mati

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

mimpi bercinta

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -   Ada perempuan yang dikaruniai bulu lebat, tapi ada juga yang tidak. Apa bedanya?

Ada hasil penelitian yang menyebut wanita berbulu lebat punya daya tarik terhadap lawan jenis lebih tinggi.

Tapi, ada juga hasil penelitian yang menyimpulkan sebaliknya, perempuan berbulu tak berhasrat terhadap lawan jenis.

Sementara ada pandangan bahwa wanita bebulu lebat lebih aktif dan bersemangat dalam bekerja atau beraktivitas.

Mana yang benar?

bercinta dengan wanita. (Thinkstock/Willbrasil21)

Kenapa seorang wanita bisa punya banyak bulu?

Kebanyakan hasil penelitian menemukan bahwa wanita berbulu punya gairah ketertarikan terhadap lawan jenis lebih tinggi dari yang tak berbulu.

Ini karena bulu lebat sebagai pertanda tingginya tingkat hormon testosteron yang tinggi.

Banyaknya bulu di badan wanita juga bisa menandakan suatu kondisi medis disebut hirsutisme, yang menjadi salah satu gejala PCOS.

PCOS adalah gangguan keseimbangan hormon wanita.

Apa pengaruhnya jika wanita punya testosteron tinggi?

Pada wanita, testosteron diproduksi secara alami di kelenjar adrenal.

Selain mempengaruhi fungsi seksual dan agresivitas, testosteron juga mempengaruhi pertumbuhan rambut halus di kelamin, perkembangan otot, endapan lemak di sekitar pinggang, dan pengaturan sirkuit otak sebelum seseorang lahir atau ketika masih di dalam rahim.

Nigel Barber PhD, seorang dosen di Birmingham Southern College sekaligus penulis di Psychology Today, mengemukakan bahwa ketika wanita memiliki hormon testosteron tinggi, ia akan cenderung jadi lebih kompetitif, lebih berani mengambil risiko, dan lebih dominan dalam aspek kehidupan sosialnya.

Lalu, apakah wanita berbulu akan pasti punya hasrat tinggi terhadap lawan jenis?

Testosteron sering kali disebut sebagai hormonnya para pria. 

Namun, dalam sejumlah penelitian terbaru, testosteron sama sekali tidak berhubungan dengan gairah seks bahkan pada pria sehat sekali pun.

Sebaliknya, testosteron yang tinggi pada wanita ternyata memang sedikit berhubungan dengan minat atau daya tarik terhadap lawan jenis.

Teori tersebut diperkuat oleh sebuah studi yang dimuat di jurnal Archives of Sexual Behavior, dilansir Live Science.

Tim peneliti tersebut melaporkan bahwa wanita sehat yang memiliki testosteron tinggi memiliki minat yang lebih besar untuk memuaskan diri sendiri ketimbang berhubungan dengan lawan jenis.

Nigel Barber juga mengutarakan hal senada. 

Barber mengemukakan umumnya pengobatan lewat terapi hormon testosteron dosis rendah dapat membantu wanita meningkatkan gairah seksnya yang sangat rendah.

Meski demikian, studi-studi unik ini tidak lantas bisa dijadikan landasan sains yang saklek.

Terlebih kebanyakan studi tentang hasrat dan hormon seksual menggunakan subjek binatang, atau justru fokus pada orang-orang yang memiliki testosteron rendah atau tinggi secara abnormal dan sengaja datang ke rumah sakit untuk diobati.

Lalu apa yang mempengaruhi gairah terhadap lawan jenis pada diri wanita?

Sari van Anders, ahli perilaku neuroendokrinologi dari University of Michigan, juga menemukan bahwa hasrat berhubungan badan dan pemuasan diri sendiri adalah dua hal yang berbeda.

Hasrat hubungan badan muncul dari berbagai faktor, biasanya karena banyaknya pengaruh yang muncul dari hubungan wanita dan pasangannya.

Semakin sering Anda melakukan hubungan, semakin kuat hasrat Anda.

Jika Anda tidak berhubungan, maka hasrat Anda akan turun, dan Anda akan merasa kurang berhasrat.

“Namun wanita yang memiliki testosteron tinggi namun berada dalam hubungan yang tidak bahagia, bisa saja akan benar-benar berhenti untuk berhubungan,” tutur Dr Chris.

Dr John Moran, ahli disfungsi seksual dari Holistik Medical Clinic di London, setuju dengan apa yang dikatakan Dr. Chris.

Untuk mengerti gairah  wanita, kita perlu melihatnya dari faktor fisik, psikologis, sosial, dan hubungan.

“Tidak hanya bagian tubuh. Ada nafsu, cinta, keintiman, lalu ada juga lelah, kesibukan, marah atau bahagianya seorang wanita,” ujar Dr. Moran.

Menurut Moran, kadang-kadang memberikan wanita hormon testosteron tambahan akan meningkatkan hasratnya untuk sementara.

Akan tetapi bila terlalu sering, malah akan membuat wanita tersebut kehilangan gairah berhubungan. Efeknya akan sama seperti yang dituturkan Dr Chris tadi.

Berita Terkini