- Kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu).
- Berat lahir rendah (kurang dari 2.5kg).
- Skor Apgar rendah (tes kesehatan keseluruhan bayi baru lahir yang diukur 5 menit setelah lahir, dari 0 hingga 10; skor kurang dari 8 dianggap rendah).
- Adanya kemungkinan untuk masuk ke unit perawatan intensif neonatal (NICU).
- Butuh untuk antibiotik.
- Kejang.
- Diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) pada ibu.
- Pre-eklamsia atau eklamsia (komplikasi dari tekanan darah tinggi ibu pada kehamilan).
Tak hanya itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ayah yang lebih tua mungkin memiliki gaya hidup yang kurang sehat daripada ayah yang lebih muda.
Misalnya, minum lebih banyak alkohol, lebih banyak merokok, dan lebih cenderung kelebihan berat badan atau memiliki penyakit kronis. Ini bisa mempengaruhi kesehatan bayi.
Bahkan melansir Kompas.com, sebuah penelitian menyebutkan bahwa semakin tua usia ayah ketika memiliki anak, semakin besar pula risiko kesehatan pada anak.
Kemungkinan risiko yang terjadi pada anak dengan ayah yang berusia tua ini antara lain, down syndrome, skizofrenia, autisme, atau penyakit genetik lainnya.
TAUTAN AWAL:
BERITA TERPOPULER:
Baca: Pendukung Kecewa dan Bakar Baliho Prabowo-Sandi, Anak Sulung Jokowi Pasang Emoticon Sedih
Baca: Kisah Cinta Guru SD dan Muridnya, Ketika Main di Kelas Dijaga Siswa Lainnya
Baca: PSI Tak Minta Jatah Menteri, Grace: Dukung Jokowi Tanpa Mematok Harga