TRIBUNMANADO.CO.ID - Thoriq Rizki Maulidan adalah pendaki yang hilang di gunung baru-baru ini.
Kasus Thoriq hanya satu di antara kasus hilangnya pendaki di gunung di Indonesia.
Beberapa kasus pendaki gunung yang hilang saat mendaki gunung di Indonesia pernah terjadi, bahkan tak jarang berakhir tragis.
Berikut 9 kisah pendaki yang sempat hilang di gunung yang ada di Indonesia.
1. Alvi Kurniawan (20)
Alvi mendaki bersama 6 rekannya.
Namun, saat tiba di Pasar Dieng sekitar pukul 12.15 WIB, wanita pendaki asal Wonosobo kecapekan hingga akhirnya Alvi melanjutkan mendaki ke puncak sendirian.
Alvi Kurniawan dilaporkan hilang oleh rekannya sesama pendaki Wahyu Chandra.
Pencarian sudah sempat dihentikan sepekan setelah Alvi dinyatakan hilang, yakni pada 8 Januari 2019.
Hal itu sesuai dengan prosedur pencarian korban yang ada.
Pendakian Gunung Lawu yang sebelumnya ditutup kembali dibuka tiga hari kemudian.
Namun, tim tetap melakukan pencarian selama 23 hari.
Terakhir, keluarga Alvi dari Magelang pun datang ke Gunung Lawu dan ikut melakukan pencarian pada Selasa (22/1/2019).
Pencarian Alvi ditutup total pada Kamis (24/1/2019) setelah keluarga Alvi mengikhlaskan.
2. Galih Andika (20)
Selama 15 hari Galih dinyatakan hilang, ayahnya masih setia menunggu anaknya di Lembanna.
Menurut Sri, ibu kandung Galih, dia terakhir bertemu Galih pada Jumat (8/2/2019) saat meminta izin mendaki ke Bawakaraeng.
"Seusai shalat Jumat Galih pamit. Mau mendaki ke Gunung Bawakaraeng bersama dua rekannya," kata Sri, warga Perumahan Mangga Tiga, Daya, Makassar.
Basarnas sempat melakukan pencarian selama tujuh hari, 11-17 Februari. Namun, hasilnya nihil.
Setelah menghilang 3 bulan, Galih ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan tinggal tulang belulang di hulu tenggara sungai Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/5/2019).
"Tim SAR gabungan sudah berhasil mengevakuasi Rabu dini hari tadi. Tim SAR berangkat dari posko Buluballea setelah menerima laporan warga yang menemukan tulang belulang itu," kata Humas Basarnas Kota Makassar Ade Hamsidar, Rabu (22/5/2019).
3. Husnawati Tombo (30)
Husnawati adalah seorang relawan dari Kelompok Pencinta Alam Kepal yang ikut dalam rombongan evakuasi 12 pendaki yang terjebak di Gunung Mekongga karena cuaca buruk dan satu pendaki bernama Cindy (18) yang terkena hipotermia.
Insiden itu terjadi saat korban hendak menyeberang di penyeberangan kedua dalam proses evakuasi, Kamis (2/5/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.
Saat korban menyeberang sekitar tiga meter masuk sungai di kawasan pegunungan Mekongga, tiba-tiba pegangannya lepas kerena kemungkinan korban tidak kuat menahan arus sungai dan akhirnya hanyut terseret air.
“Setiap penyeberangan sungai memang disiapkan tali untuk pegangan karena arus sungai cukup deras, pegangan korban terlepas dan akhirnya terseret,” kata Agustian, saat dihubungi, Kamis.
Korban ditemukan di lokasi yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari titik korban hanyut.
"Tim gabungan sempat mengejar mengikuti sungai sampai ke hulu. Warga sudah menunggu di bagian bawah, dan akhirnya ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar dia.
Selain karena terseret arus, korban diduga meninggal karena terhantam batu sungai.
4. Fatur Rohman (14)
Proses evakuasi pendaki Gunung Sumbing yang menderita Hipotermia oleh Tim SAR Gabungan Wonosobo, Sabtu (6/4/2019) sore. (Dok Tim SAR Jawa tenaga ).
Fatur dan tiga rekannya, Disa (13), Wildan (17), dan Sultan (16), yang berasal dari Jawa Timur, mengalami hiportemia di atas puncak Gunung Sumbing.
Mereka mendaki melalui jalur base camp Stickpala atau Garung Reco, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, sekitar pukul 15.50 WIB.
Tim SAR menemukan tiga pendaki di atas pos 3 tepatnya di atas Watu Pestan.
Fatur Rahman ditemukan di bawah puncak Rajawali di ketinggian 3.371 mdpl.
5. Jaenudin
Jaenudin mendaki bersama empat orang lain, yakni Mahmur, Ajiji Rahmat, Dede Setiawan, dan Sartono. Mereka mulai mendaki Gunung Karang, Senin (25/2/2019) pukul 14.00 WIB.
Dari keterangan yang didapat polisi, kelima orang tersebut hendak ke Penjarahan Sumur Tujuh, ditemani satu guide bernama Sahani, warga setempat.
Saat hendak mulai mendaki, korban mengatakan kepada pendaki lain, Mahmur, bahwa korban mempunyai penyakit jantung dan sedang berobat jalan.
Namun, korban tetap nekat mendaki.
Saat tiba di Sumur Tujuh, setelah shalat Asar, korban sempat mengeluh kesakitan di bagian dada dan tidak lama kemudian tersungkur dan meninggal dunia di tempat.
Korban berhasil dievakuasi Selasa (26/2/2019) pukul 02.00 dini hari oleh BNPB, aparat kepolisian, dan warga setempat, serta langsung dilarikan ke RS Berkah Pandeglang.
6. Safiq Fadilah (14)
Safiq terpeleset di bebatuan di kawasan batu merah di sekitar puncak yang terkenal kawasan rawan di kalangan para pendaki.
“Sekitar pukul 12.15 WIB, basecamp menerima telepon mengaku dari pendaki. Dia melaporkan jika ada temannya yang jatuh ke jurang di kawasan batu merah puncak,” kata Slamet Ardiansyah, koordinator basecamp.
Proses evakuasi Safiq membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit.
Safiq mengalami luka di bagian pelipis karena terbentur batu saat terjatuh.
Setelah Safiq terjatuh ke lereng, pihak pengelola jalur Bambangan, melarang pendaki berada di puncak lebih dari pukul 12.00.
Menurut petugas, setelah lewat setengah hari, cuaca di puncak dapat berubah hanya dalam hitungan menit.
7. Muhammad Ainul Takzim (26)
Muhammad Ainul Takzim (26) adalah salah satu pendaki Gunung Rinjani asal Makassar yang tewas karena tertimpa longsor bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.
Staf Balai Litbang LHK Makassar itu sedang berada di Gunung Rinjani itu saat gempa bumi di Pulau Lombok pada Minggu pukul 06.47 Wita.
Hingga pukul 15.00 wita ada 333 pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak di atas. Mereka tidak bisa turun karena jalan turun tertutup longsor.
Uspi, seorang porter, menceritakan saat gempa terjadi ada sekitar 1.000 pendaki di sekitar Segara Anakan.
"Ada ratusan yang masih belum bisa keluar. Karena saat kami di atas ada 1.000-an pendaki yang masih berada di atas Gunung Rinjani," tutur Uspi yang berhasil turun pada Minggu sore.
Menurut Uspi, jalur pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan pintu Sembalun di Kabupaten Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsor dan bongkahan batu.
"Sudah enggak bisa lewat, kalau dari danau," ujarnya.
8. Dg Ngalle (55), Dg Lu'mu (45), dan Dg Romba (65)
Tiga pendaki yang berusia lanjut, yaitu Dg Ngalle (55), Dg Lu'mu (45), dan Dg Romba (65), warga Desa Salu Toa, Desa Parigi, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, yang sempat dinyatakan tersesat akhirnya berhasil turun dari Gunung Bawakaraeng, Minggu (28/1/2018) malam.
Staf Humas Basarnas Makassar, Hamsidar, mengatakan, ketiga pendaki asal Kabupaten Gowa ini berhasil turun dari Gunung Bawakaraeng tembus ke Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Ketiganya tersesat karena faktor cuaca buruk dan telah berusia tua.
"Alhamdulillah, ketiganya berhasil selamat dan kondisinya sehat. Ketiga pendaki ini terpisah dengan enam rekannya di Pos 9 dan mereka dari Pos 10 menuju Lembanna. Mereka salah jalur di Pos 9 dan mereka melalui jalur Tasoso, Kabupaten Sinjai," kata Hamsidar.
Ketiga pendaki ini dinyatakan tersesat dan hilang setelah enam rekannya telah turun dari Gunung Bawakaraeng, Sabtu (27/1/2018) malam.
Keenam pendaki yang selamat dan tiba di Kabupaten Gowa menyatakan, ketiga rekannya tersesat dan hilang di Pos 9 Gunung Bawakaraeng.
Sembilan pendaki yang berasal dari satu desa tersebut memulai perjalanan ke Gunung Bawakaraeng sejak 22 Januari 2018.
9. Thoriq
Thoriq mendaki bersama tiga rekannya Minggu (23/6/2019) untuk melihat sunset di gunung yang berada di kawasan Pegunungan Argopuro.
Jenazah Thoriq ditemukan tersangkut di pohon di kawasan punggung naga Gunung Piramid.
Untuk mencapai lokasi penemuan jenazah, tim harus berjalan kaki selama 3 sampai 4 jam karena berada di jurang dengan kedalaman 500 meter.
Proses evakuasi baru dilakukan Sabtu (6/7/2019) pagi dengan melibatkan 100 relawan.
TAUTAN AWAL:
Baca: Siswi SMA di Kota Ini Disetubuhi Ayah Angkat, Terungkap Ketika Korban Curhat ke Polisi
Baca: Pengakuan Salmafina Sunan Soal Isu Pindah Agama: Sudah Lama Banget Memang
Baca: Sulut Akan Bangun Kota Baru: Begini Anggaran yang Harus Disiapkan Investor