TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO - BMKG punya fasilitas mumpuni mendeteksi gempa.
Alat pendeteksi di pasang di sejumlah titik, saat gempa terjadi dengan cepat mengirimkan data, kemudian dianalisis petugas menjadi informasi yang tersaji untuk semua pihak berkepentingan.
Abraham F Mustamu, Kepala Stasiun Geofisika Pusat Gempa Regional X melalui Muhammad Juang, Staf Operasional Pengamat Meterologi Geofisika mengatakan, gempa dideteksi dibaca sensor, data itu kemudian dianalisa sehingga didapatkan parameter gempa.
Baca: BREAKING NEWS - Gempa Kembali Guncang Kota Ternate Pagi Ini, BMKG Sebut Sudah 49 Kali Gempa Susulan
Baca: Benarkah Gadis Jenius Audrey Yu Jia Hui Bekerja di NASA dan Bertemu Jokowi? Ini Fakta Sebenarnya
Baca: Cegah Sebelum Terlambat, Berikut 5 Hal Yang Harus Anda Lakukan Agar Terhindar dari Kanker Paru
Semua informasi tersebut dipantau dari Stasiun Geofisika Pusat Gempa Regional X di Winangun, Kota Manado.
Data yang diperoleh magnitude, waktu kejadian, dan lokasi gempa, setelah itu diupdate secara terus menerus, sehingga makin akurat.
"Di Sulut memiliki sensor yang bekerja baik, kita tempatkan di sejumlah lokasi," ujar dia
Alat pendeteksi gempa itu bentuk seperti rice cooker, lalu dibuatkan semacam shelter untuk melindungi alat tersebut.
Di Sulut, alat pendeteksi itu di tempatkan di Kotmobagu, Manado, Tondano, Sangihe, Siau dan Melonguane.
Kemudian menyebrang ke Maluku di tempatkan juga di Tarnate damn Morotai
Alat ini berhasil mendeteksi gempa di Patahan Halmahera
Selain mendeteksi gempa, BMKG juga punya alat mendeteksi potensi tsunami, sehingga bisa memberikan peringatan dini untuk masyarakat.
Lain lagi alat untuk mendeteksi potensi terjadi tsunami. Ada alat disebut Tide Gauge, bisa digunakan analisa ketinggaian oermukaan air laut atau tdiak.
Kemudian, Buoy semacam pelampung besar mengapung di laut
"Kalau alat deteksi stunami ini disiapkan BMKG pusat, " kata dia.
Selain itu ada juga software dinamakan Toast, berfungsi memodelkan prakiraan ketinggian gelombang.